Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br />
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) merupakan lembaga penanggulangan bencana yang sebelumnya adalah ad hoc penanggulangan bencana di bawah naungan Pengurus Besar NU (Community Based Disaster Risk Management Nahdlatul Ulama yang disingkat CBDRM NU). <br />
<br />
Lembaga yang disahkan pasca Muktamar NU ke 32 di Makasar berdasarkan SK PBNU 12/A.11.04/6/2010 ini akan melaksanakan seminar dan rapat kerja (Raker) pada tanggal 30-31 Juli bertempat di Jakarta.<> <br />
<br />
Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan adalah pemberian penghargaan kepada para stakeholders yang selama ini menjadi mitra dan punya peranan besar dalam penanggulangan bencana dan perubahan iklim di Indonesia. <br />
<br />
Sepuluh lembaga yang akan menerima, baik lembaga pemerintah maupun NGO/INGO adalah PBNU, Pemerintah Australia, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Bappenas, DNPI (dewan national penrubahan iklim), PMB (Pusat studi bencana) ITB, KPB (konsorsium penanggulangan bencana), NCB MFF (National coordination board Mangrove for the future atau koordinaotor nasional bakau untuk masa depan Indonesia) sedang dari NGO international diberikan kepada UN OCHA.<br />
<br />
Forum ilmiah ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap manajemen penanggulangan bencana dan perubahan iklim serta pengelolaan lingkungan. Dalam kesempatan tersebut, akan dilangsungkan Launching Website LPBI NU (www.lpbi-nu.org) oleh ketua LPBI NU, Ir. Avianto Muhtadi MM.<br />
<br />
Hadir dalam kegiatan seminar pra raker yaitu Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj sebagai keynote speaker, wakil duta besar Australia, Paul Robiliard, CEO WWF Dr. Efransjah, Kepala UN Indonesia, Kedutaan Jepang, Kedutaan Inggris, Dirjen Bappenas, BNPB, kementrian Lingkungan Hidup, DKP (departemen kelautan dan perikanan) dan Ketua Harian DNPI, Ir. Rachmat Witoelar yang juga sebagai narasumber. Sekitar 100 orang undangan akan menghadiri seminar yang akan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB<br />
<br />
Avianto Muhtadi menjelaskan, seluruh rangkaian kegiatan yang direncanakan dalam rapat kerja (raker) adalah wujud eksistensi lembaga dalam upaya mempertajam visi dan misi, yang selanjutnya diharapkan dapat ditindaklanjuti dalam tataran implementasi program kerja LPBI NU secara kongkrit. (mad)
Nasional
LPBI NU Susun Program Penanganan Bencana Berbasis Masyarakat
- Jumat, 30 Juli 2010 | 07:46 WIB
