LPBI NU Tularkan Tata Kelola Sampah

<div>Jakarta, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span></div><div>Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) melalui Bank Sampah Nusantara menggelar Pelatihan Training Of Trainer&nbsp; bertema Manajemen Bank Sampah Berbasis Lingkungan yang diselenggarakan selama dua hari Rabu Kamis, 29-30 Agustus 20018. Kegiatan yang digelar berkerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama denganHotel Park Cawang Jakarta Timur.<br></div><div><br></div><div>Pelatihan tersebut bertujuan untuk beberapa point, pertama mensosialisasikan kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sampah dan bank sampah; sosialisasi kondisi lingkungan, dampak sampah pada perubahan iklim dan bencana; memperkenalkan konsep manajemen bank sampah berbasis lingkungan kepada pengelola bank sampah.</div><div><br></div><div>Pelatihan juga sebagai sosialisasi peluang bisnis pengelolaan sampah; memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada pengelola sampah tentang <span style="font-style: italic;">Return on Investment (RoI)</span> dan <span style="font-style: italic;">Social Return on Investment (SRoI)</span> pada Bank Sampah sebagai <span style="font-style: italic;">Social Enterpreneurship;&nbsp;</span>memberikan keterampilan sederhana tentang cara menghitung CO2 yang diikat dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah.</div><div><br></div><div>Berikutnya, memberikan keterampilan daur ulang sampah, dan pengetahuan bahwa pengelolaan Bank Sampah tidak hanya menjadi pelaksana, tetapi juga memiliki kemampuan menjadi trainer lingkungan untuk masyarakat di sekitarnya.</div><div><br></div><div>Ketua LPBI PBNU, M Ali Yusuf mengimbau agar seluruh peserta yang hadir dapat memanfaatkan proses pembelajaran pelatihan ini dengan baik.</div><div><br></div><div>“Alangkah ruginya jauh-jauh datang kesini jika tidak belajar dengan baik, karena ini sangat bermanfaat, untuk pengelolaan sampah dikomunitas masing-masing," tuturnya di hari pertama kegiatan, Rabu (29/8).</div><div><br></div><div>Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan berdasarkan perhitungan dari Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada.</div><div><br></div><div>Untuk itu, perlu dilakukan pengelolaan sampah dari sumbernya yaitu rumah tangga secara komprehensif dan terpadu dengan menerapkan prinsip pengurangan dan penanganan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Pengelolaan sampah di sumbernya juga untuk mendukung pengelolaan sampah selanjutnya karena pada akhimya akan dapat mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke TPA.</div><div><br></div><div>Menurut Rosa, jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang/hari sebanyak 0,7 kg maka jumlah timbulan sampah rata-rata harian di kota-kota metropolitan (jumlah penduduk &gt;1 juta jiwa) dan kota besar (jumlah penduduk 500 ribu-1juta jiwa) masing-masing adalah 1.300 ton dan 480 ton.</div><div><br></div><div>"Sampah plastik itu memang semakin lama semakin bertambah, kalau dari total jumlah timbulan sampah yang dihasilkan itu, 15 persennya adalah sampah plastik. Nah saat ini KLHK sedang menyusun dua rancangan Permen (Peraturan Menteri) terkait hal itu," jelas Rosa</div><div><br></div><div>Adapun Permen yang pertama adalah berkaitan dengan pembatasan penggunaan kantong belanja plastik. Permen tersebut nantinya akan memberikan pedoman ke pemerintah mengenai mekanisme pembatasan penggunaan kantong belanja plastik.</div><div><br></div><div>Permen kedua ini akan mengatur tentang produsen untuk merancang kembali kemasannya agar tidak <span style="font-style: italic;">single use. </span>Pakai plastik yang <span style="font-style: italic;">recycable</span> dan <span style="font-style: italic;">reusable</span>, terus bagaimana kalau misalnya konsumen sudah tidak menggunakan itu take backnya seperti apa," Jelas Rosa</div><div><br></div><div>Rosa berharap nantinya ketika peserta kembali ke daerah masing-masing dapat membagi dan mengembangkan pengetahuannya ke komunitas lainnya.</div><div><br></div><div>Acara yang digelar selama dua hari ini dihadiri oleh perwakilan BSN LPBI NU dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Lampung, dan Kalimantan. <span style="font-weight: bold;">(Red: Kendi Setiawan)</span></div><div><br></div>

Nasional LAINNYA