LPBI NU - UNESCO - WWF Kerja Bareng Buat Modul Perubahan Iklim untuk Masyarakat

<p>Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br />LPBI NU (Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) akan bekerjasama dengan UNESCO (United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani Sektor Pendidikan, Sains dan Kebudayaan dan WWF Indonesia (World Wildlife Fund) atau yayasan indepen yang bergerak dalam pelestarian keaneka ragaman hayati, telah mengadakan perjanjian kerjasama untuk mengurangi dampak perubahan iklim melalui edukasi dengan pembuatan dan ujicoba "Modul Adapatasi Perubahan Iklim Dan Pengurangan Risiko Bencana", pada tanggal 31 Mei 2011.<><br /><br />Avianto Muhtadi Ketua LPBI NU menuturkan bahwa kerjasama ini merupakan bukti serius dari ketiga Lembaga ini khususnya Nahdlatul Ulama sebagai pelaksana program ini dalam mengurangi dampak risiko bencana, kerusakan lingkungan dan akibat iklim ekstrim di Indonesia. Modul ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi masyarakat dan LSM serta untuk menjawab langkah dan peran apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam mitigasi mengurangi risiko-risiko tersebut. <br /><br />Dalam kesepakatan kerjasama ini disaksikan dan diketahui oleh masing-masing pihak yaitu dari pihak UNESCO adalah Hubert Gijzen Director General UNESCO dan Ardito Kodijat dari Jakarta Tsunami Information Center (JITC). Dari WWF Indonesia adalah DR. Efransjah CEO WWF Indonesia yang didampingi oleh Nyoman Iswaryoga, Ari Muhammad dan Chrisandiny. Sedangkan dari NU adalah Avianto Muhtadi Ketua LPBI NU yang didampingi oleh KH. Abbas Mu'in Ketua PBNU.<br /><br />Kegiatan pembuatan modul ini akan dilaksanakan selama 2 bulan yang dimulai Juni hingga Juli, melalui beberapa tahapan kegiatan yaitu melakukan persiapan dan rekrutmen tim perumus, FGD <em>(Focus Group Discussion), </em>Perumusan Outline dan Draft awal, ujicoba modul melalui&nbsp; pelatihan, penulisan akhir dan editing hingga modul siap dipublikasikan.<br /><br />Dalam proses pembuatan modul ini akan melibatkan para ahli baik dari unsur Pemerintah, UN Agency, LSM, Tokoh Masyarakat, Sektor Swasta dan Akademisi. Sedangkan uji coba modul ini akan dilakukan di 4 propinsi yaitu DKI Jakarta, Forum PRB (Pengurangan Risiko Bencana) di Yogyakarta, Forum PRB di Sumatera Barat dan Komunitas Nahdlatul Ulama di Jawa Timur.<br /><br /><strong>Redaktur: Mukafi Niam</strong><br /><strong>&#65279;</strong></p>

Nasional LAINNYA