LPBINU Dorong Masyarakat Turut Serta Bantu Korban Banjir

Banjir di kawasan Jatinegara Jakarta. (Foto: Tempo)
<div>Jakarta, <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">NU Online&nbsp;</span><br></div><div>Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) M. Ali Yusuf mendorong masyarakat yang tidak terkena banjir agar turut serta membantu warga yang tertimpa banjir. Hal itu setidaknya agar menjauhkan masyarakat dari sifat peminta-minta.&nbsp;</div><div><br></div><div>"Jangan sampai bencana menjadi masyarakat peminta. Itu yang penting. Kemandirian masyarakat itu penting," kata Ali kepada <span style="font-style: italic;">NU Online</span> di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (6/2) merespons bencana banjir yang sedang menimpa beberapa kawasan di DKI Jakarta.&nbsp;</div><div><br></div><div>Menurutnya, selama masyarakat dan relawan yang menjadi tetangganya mampu membantu dan kuat melakukan kegiatan penolongan, maka mereka harus melakukannya.&nbsp;</div><div><br></div><div>Selain menjauhi menjadi peminta-minta, menurutnya, karena perbuatan menolong tetangga yang menjadi korban bencana juga diatur di dalam Undang-Undang.&nbsp;</div><div><br></div><div>"Menurut Undang-Undang ataupun Pakem bencana, justru masyarakatlah yang harus bisa menolong tetangganya," ujarnya.&nbsp;</div><div><br></div><div>Sementara yang terjadi belakangan ini, relawan dari luar daerah yang datang ke lokasi untuk membantu korban bencana, sementara warga tetangga korban bencana biasanya hanya menjadi penonton.&nbsp;</div><div><br></div><div>"Ini yang ironi sebenarnya. Karena sebenarnya dengan adanya peta rawan bencana banjir itu masyarakat di sekitar itu ketahuan. Mana RW yang kena (bencana), mana RW yang aman," katanya.&nbsp;</div><div><br></div><div>Hal itu berbeda dengan negara-negara yang bagus dalam penolongan bencana. Menurutnya, pada negara seperti itu, masyarakat menjadi pelaku utama, penolong bagi masyarakat lain yang terkena musibah. <span style="font-weight: bold;">(Husni Sahal/Fathoni)</span></div>

Nasional LAINNYA