<div>Jakarta, <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">NU Online</span><br></div><div>Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) terus melakukan upaya pengolahan sampah menjadi sesuatu yang bernilai. Setelah melakukan Gerakan Ubah Sampah Jadi Berkah, kini lembaga yang digawangi M. Ali Yusuf itu meluncurkan Gerakan Nusantara Bebas Sampah 2020 melalui pemberdayaan sampah plastik bernama Ecobricks.</div><div><br></div><div>Ali Yusuf mengungkapkan, Ecobricks merupakan penanggulangan sampah plastik dengan memanfaatkan botol minuman yang terbuat dari plastik dengan memasukkan sampah-sampah plastik ke dalamnya. Menurutnya, inovasi ini akan mengurangi sampah plastik di lingkungan masyarakat secara signifikan.</div><div><br></div><div>“Sampah plastik butuh sekitar 100 tahun untuk hancur sehingga butuh pengelolaan dan inovasi berharga dalam penanganannya. Sedangkan jika sampah plastik dibuang di laut, ikan akan mati,” jelasnya.</div><div><br></div><div>Dalam peluncuran Ecobricks yang dilakukan di halaman Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat ini, LPBINU menurut keterangannya mendatangkan penemu Ecobricks, Russel Meyer. </div><div><br></div><div>“Meyer adalah pria asal Kanada yang tinggal di Filipina dan beristri orang Yogyakarta. Dia akan memberikan semacam pelatihan khusus kepada peserta dari berbagai daerah untuk kemudian mereka akan menularkannya ke masyarakat,” terang Ali Yusuf.</div><div><br></div><div>Hasil kreasi Ecobricks, lanjutnya, bisa digunakan menjadi berbagai macam kerajinan siap pakai seperti kursi, meja, bahkan bangunan rumah. “Teknik sederhananya, berbagai sampah plastik dimasukkan ke dalam botol hingga terisi penuh dan padat. Butuh botol-botol merek sejenis untuk merangkai meja dan kreasi-kreasi lain,” ujarnya.</div><div><br></div><div>“Ecobricks sangat murah dan semua orang bisa melakukannya,” imbuh Ali Yusuf. <span style="font-weight: bold;">(Fathoni)</span></div><div><br></div>
Nasional
LPBINU Galakan Nusantara Bebas Sampah dengan Ecobricks, Apa itu?
- Senin, 26 September 2016 | 05:17 WIB
