<div>Jakarta, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Kesepakatan antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika (BMKG) telah ditandatangani Selasa (12/2) lalu. Isi pokok dari MoU tersebut pemanfaatan dan pengembangan informasi di bidang Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika melalui jaringan NU beserta seluruh perangkat organisasinya seperti Lembaga Penanggulangan dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) untuk kemaslahatan umat.</div><div><br></div><div>Hal itu diungkapkan oleh Ketua LPBINU, M. Ali Yusuf, Jum’at (15/2). Selain itu, kata Ali, NU memiliki jaringan media dan informasi seperti <span style="font-style: italic;">NU Online, 164 Channel, NU Channel</span> dan lain-lain untuk memaksimalkan penyebaran informasi dari BMKG.</div><div><br></div><div>“Dengan adanya sinergi antara BMKG dan NU, informasi yang diproduksi oleh BMKG diharapkan benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, baik untuk penyelamatan jiwa maupun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ali.</div><div><br></div><div>Menurut pria kelahiran Bojonegoro itu, informasi BMKG terkait perkiraan cuaca dan proyeksi iklim misalnya dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan pangan. Informasi tentang perkiraan cuaca baik di darat maupun di laut dapat menjadi acuan baik petani maupun nelayan dalam menjalankan aktivitas keseharian mereka, sehingga selain keselamatan juga bisa dicapai, kesejahteraan petani dan nelayan juga bisa terwujud.</div><div><br></div><div>Meski demikian menurut Ali, informasi yang diproduksi oleh BMKG hingga saat ini masih dianggap sulit untuk difahami oleh masyarakat awam. Ada banyak istilah yang digunakan dianggap terlalu ilmiah sehingga tidak mudah untuk dipahami.</div><div><br></div><div>Dengan adanya kerja sama antara NU dengan BMKG ini diharapkan ada upaya penyampaian informasi menggunakan bahasa yang lebih mudah difahami sehingga dapat diberlakukan sistem peringatan dini dan masyarakat bisa segera mungkin melakukan langkah antisipasi sebelum terjadi krisis dan diharapkan melakukan upaya penyelamatan saat terjadi krisis.</div><div><br></div><div>“Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan informasi yang ada untuk meningkatkan sumber penghidupan mereka,” jelas Ali.</div><div><br></div><div>Di dalam MoU juga disebut akan ada upaya peningkatan kapasitas dan penguatan kelembagaan di NU terkait isu-isu yang menjadi mandat BMKG meliputi: cuaca, gempa bumi, iklim, kualitas udara, cuaca maritim, cuaca bandara dan titik panas (hot spot).</div><div><br></div><div>“Peningkatan kapasitas ini kan lebih banyak diarahkan untuk mendukung agar informasi BMKG dapat disampaikan secara cepas dan tepat dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” tandas Ali. <span style="font-weight: bold;">(Red: Fathoni)</span></div>
