<div>Banjar, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online <br></span></div><div>Direktur Bank Sampah Nusantara (BSN) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU) Fitri Aryani mengatakan Indonesia sedang dalam kondisi darurat sampah plastik. Indonesia berada pada peringkat kedua di dunia yang membuang sampah plastik ke laut. </div><div><br></div><div>“Kondisi sampah plastik di Indonesia dan dunia sebenarnya sudah pada tahap krisis ya,” katanya di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar Jawa Barat, Selasa (26/2) di sela Ngaji Plastik yang digelar LPBINU. </div><div><br></div><div>Indonesia menempati urutan kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar ke laut. Hal ini belum dibantah oleh siapa pun, termasuk pemerintah Indonesia.</div><div><br></div><div>Ia menjelaskan, selama ini Indonesia mengekspor sampah plastiknya ke China. Namun, saat ini negara tersebut sudah menghentikannya. </div><div><br></div><div>“Sekarang itu China overload. Jadi selama ini mengekspor sampah plastik, Indonesia, bahkan Australia mengekspor sampah-sampah plastik mereka ke China, untuk dijadikan bahan baku oleh China, itu udah <span style="font-style: italic;">overload.</span> Jadi China itu menghentikan impor sampah dari negara lain,” jelasnya. </div><div><br></div><div>Nah, ini yang membuat banyak negara itu merasa perlu mengelola sampahnya sendiri. Australia sudah melakukannya, tapi Indonesia belum maksimal. </div><div><br></div><div>Para kiai NU akan membahasa hukum membuang sampah plastik pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahull Huda Al-Azhar mulai 28 Februari hingga 1 Maret. <span style="font-weight: bold;">(Abdullah Alawi)</span></div><div><br></div>
Nasional
LPBINU: Indonesia Krisis Sampah, Buang Plastik Nomor 2 Dunia
- Rabu, 27 Februari 2019 | 15:00 WIB
