<p>Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br />
Bank Sampah Nusantara (BSN) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) menginisiasi gerakan sedekah sampah berbasis digital. </p>
<p> </p>
<p>Bersama <em>Duitin,</em> BSN menyediakan layanan yang dapat membantu masyarakat untuk bersedekah dengan mudah dan murah, yakni melalui pengumpulan sampah daur ulang dari area cakupan untuk kemudian hasilnya akan disedekahkan kepada masjid. Hingga saat ini, area cakupan sedekah sampah berada di seluruh wilayah DKI Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, dan Yogyakarta. </p>
<p> </p>
<p>Direktur Bank Sampah Nusantara (BSN) Fitri Aryani, menjelaskan terkait alasan mengapa platform digital dipilih sebagai basis pengelolaan gerakan yang ditujukan untuk menjaga kelestarian lingkungan ini. </p>
<p> </p>
<p>"Kenapa harus berbasis digital? Di era pandemi ini kontak fisik itu menjadi hal yang cukup berisiko. Kemudian, melalui aplikasi digital, harapannya orang-orang yang ingin menyumbangkan sampahnya ke masjid tidak terbatas hanya lokasi cakupan area yang dekat dengan gedung PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) saja, tapi juga Tangerang Selatan, Bandung dan Yogyakarta," jelas Fitri pada <em>talkshow</em> yang terselenggara oleh LPBINU, Jumat malam (1/10/2021).</p>
<p> </p>
<p><strong>Teknis bersedekah melalui Duitin </strong><br />
Fitri menjelaskan bahwa sampah yang sudah disumbangkan melalui aplikasi <em>Duitin</em> akan dikonversi ke rupiah dan nantinya para penderma akan mendapatkan laporan timbangan sampah. Uang tersebut kemudian akan disedekahkan ke masjid. Kemudian, dari masjid akan dipergunakan untuk kegiatan sosial di masa pandemi ini.</p>
<p> </p>
<p>Ia menambahkan, berapa pun jumlah sampah yang disumbangkan melalui <em>Duitin, </em>nantinya akan dilaporkan secara teratur, transparan, baik melalui media sosial milik BSN, maupun medianya masjid. Setiap hari Jumat akan selalu diinformasikan berapa sumbangan uang dan sumbangan sampahnya, begitu juga laporan penggunaan untuk apa dan berapa biaya penggunaannya akan turut dilaporkan.</p>
<p> </p>
<p><strong>Proses order dan penjemputan sampah</strong><br />
Founder <em>Duitin</em>, Agy, menyebutkan selain melalui aplikasi, masyarakat yang hendak berkontribusi dalam penukaran sampah menjadi pundi-pundi sedekah ini bisa langsung menghubungi <em>WhatsApp</em> di nomor 081511192019.</p>
<p> </p>
<p>Prosesnya cukup dengan mengumpulkan sampah minimal tiga kilogram, lalu menghubungi nomor <em>WhatsApp. </em>Dari <em>WhatsApp</em> tersebut, para penderma akan memperoleh penjadwalan dari tim <em>picker</em> (penjemput) Duitin. </p>
<p> </p>
<p>Jadwal penjemputan sampah untuk berbagai wilayah antara lain, Jakarta Selatan adalah Senin atau Selasa, Jakarta Pusat adalah Selasa, Jakarta Utara adalah Rabu, Jakarta Timur adalah Kamis, Jakarta Barat adalah Jumat, Tangerang Selatan adalah Sabtu, dan Bandung serta Yogyakarta akan menyesuaikan perjanjian dengan picker yang ada di sana. </p>
<p> </p>
<p><strong>Sampah yang bisa didaur ulang</strong><br />
Agy menerangkan, beberapa jenis sampah siap daur ulang yang diterima oleh tim <em>Duitin </em>antara lain, plastik, karton, beling, minyak jelantah, kaleng alumunium, kotak <em>multi layer </em>(susu 1 liter dan sebagainya), dan popok bayi (hanya untuk Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan). </p>
<p> </p>
<p>Kontribusi: Nuriel Shiami Indiraphasa<br />
Editor: Kendi Setiawan</p>
