LPBINU Jepara Lakukan Pelatihan Penanganan Darurat Bencana

Simulasi LPBINU Jepara.
<div>Jepara, <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">NU Online&nbsp;</span><br></div><div>PC LPBI NU Jepara bekerja sama dengan PP LPBI NU mengadakan Pelatihan Penanganan Darurat Bencana yang dipusatkan di gedung LPWP Undip Jepara, Kamis-Ahad (17-20/11) kemarin.&nbsp;</div><div><br></div><div>Dalam kegiatan yang diikuti 40 orang itu, Rais PCNU Jepara, KH Ubaidillah Noor Umar menekankan menolong sesama tidak hanya fardlu kifayah tetapi menjadi sebuah kewajiban. Sehingga jika ada yang tertimpa musibah, menolongnya adalah kewajiban.&nbsp;</div><div><br></div><div>Kiai yang kerap disapa Mbah Ubaid itu menambahkan, setelah mengikuti pelatihan ilmu yang didapat agar ditular-tularkan di pesantren maupun lembaga pendidikan. Menurutnya itu merupakan transformasi ilmu.&nbsp;</div><div><br></div><div>Selama kegiatan peserta memperoleh materi teori dan praktik. Untuk materi meliputi teori teknis penyusunan sistem peringatan dini terpadu berbasis masyarakat, teknis rencana evakuasi mandiri berbasis komunitas, teknis penanganagan penderita gawat darurat, teknis penyusunan sistem komunikasi tanggap darurat berbasis desa serta penanganan psikososial.&nbsp;</div><div><br></div><div>Sedangkan untuk praktik simulasi <span style="font-style: italic;">early warning system</span>, serta pertolongan pertama gawat darurat. Penanggung jawab kegiatan, Asyhadi mengatakan kegiatan merupakan tindak lanjut dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Pengurangan Resiko Bencana (PRB) merupakan kegiatan sebelum terjadi tanggap darurat.&nbsp;</div><div><br></div><div>“Kalo kegiatan ini ialah masa transisi pra darurat menuju tanggap darurat,” jelasnya.&nbsp;</div><div><br></div><div>Kegiatan tersebut lanjutnya untuk meningkatkan pemahaman ketrampilan masyarakat tentang sistem peringatan dini terpadu berbasis masyarakat, rencana evakuasi berbasis komunitas dan sistem komando tanggap darurat.&nbsp;</div><div><br></div><div>Dia memaparkan kegiatan tersebut juga melibatkan komunitas penyandang catat. Jumlah peserta 40 orang, 10 peserta dari Kudus serta 19 peserta ialah delegasi perempuan. Sehingga 40 persen lebih adalah kaum perempuan.&nbsp;</div><div><br></div><div>Dalam kesempatan itu, Asyhadi juga berterima kasih kepada PMI Jepara dan PMI Jawa Tengah karena untuk kegiatan simulasi berupa boneka resusitasi dan manikin luka adalah pinjaman dari lembaga-lembaga tersebut.&nbsp;</div><div><br></div><div>Hadir dalam kegiatan pembukaan KH Hayatun Abdullah Hadziq Ketua PCNU Jepara dan Lulus Prayitno Kepala Pelaksana BPBD Jepara. Sedangkan pemateri dari PP LBPI NU M. Wahib dan Rurip serta Ujang Dede Lesmana dari Ready Indonesia. <span style="font-weight: bold;">(Syaiful Mustaqim/Fathoni)</span></div><div><br></div>

Nasional LAINNYA