LPBINU Jepara Latih Kader Susun Kajian Risiko Bencana

Jepara, <span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">NU Online</span></span><br>Sebagai tindak lanjut dari Program Penguatan Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat Lokal dalam Kesiapsiagaan untuk Respons Bencana yang Cepat dan Efektif, Pengurus Cabang Lembaga Penanggulangan Bencana dan Peribahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Jepara menggelar Pelatihan Penyusunan Kajian Risiko Bencana, Selasa-Jumat (21–24/02). <br><br>Dalam acara yang berlangsung di gedung BBPBAP Jepara ini,&nbsp; Rurit Rudianto, Deputi Program Manajer Pengurus Pusat LPBINU menyatakan, kajian risiko merupakan landasan awal kebijakan bencana di daerah. <br><br>Jika kajian tidak tepat maka, kata dia, kebijakan menjadi amburadul. Dari pelatihan ini peserta diharapkan mampu menyusun kajian risiko dan peta risiko bencana.<br><br>Kepala BPPD Jepara Lulus Suprayitno mengungkapkan, bencana harus ditangani bersama-sama. Menurutnya, pelatihan tersebut jarang diperoleh oleh relawan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD).<br><br>“Karena pemerintah tidak mampu mengadakan kegiatan ini, kami hanya berterima kasih kepada LPBI karena sudah ditulungi. Hanya ilmu warisan yang tidak bakal hilang,” sebutnya.<br><br>Dengan pelatihan, Lulus berharap ada 1 kajian data yang diolah menjadi dokumen. Kemudian dokumen diusulkan acuan rujukan Penyusunan Rencana Daerah (PRD) dan menjadi rencana aksi. <br><br>Ahmad Kholil, Wakil Ketua PCNU Jepara menyebut LPBINU Jepara salah satu lembaga kebanggaan PCNU. Karena hampir setahunan ini bekerja sama dengan PP LPBINU dengan dukungan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia. <br><br>“Harapan kami kegiatan ini menjadi upaya untuk meningkatkan kapasitas menanggulangi kebencanaan,” harap Kholil. <br><br>Pelatihan Penyusunan Kajian Risiko Bencana ini dipandu oleh Humanitarian Open Street Map Team (HOT) dan membahas beberapa materi antara lain; Open Street Map, Java Open Street Map, Pengenalan GPS, OSM Trackers, Field Papers, Survery Lapang dan Mapathon.<br><br>Pelatihan ini diikuti oleh 22 orang peserta yang merupakan perwakilan dari BPBD, LPBI NU, Pramuka, PMI, perguruan tinggi yang berasal dari Jepara dan Kudus. <span style="font-weight: bold;">(Syaiful Mustaqim/Mahbib) <br></span><br><br>

Nasional LAINNYA