Jombang, <span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">NU Online<br></span></span>Musim hujan diprediksi tak lama lagi tiba tepatnya pada Desember 2018 mendatang. Mengantisipasi akan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan seperti datangnya banjir dan sebagainya, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jombang, Jawa Timur mengimbau masyarakat tak membuang sampah sembarangan. Termasuk ke sejumlah sungai.<br><br>Ketua Pengurus Cabang (PC) LPBINU Jombang Muhammad Hasan Ma'lum mengatakan, masyarakat Jombang khususnya kian sadar akan bahaya akibat membuang sampah tak tepat pada tempatnya, terlebih memusatkan sungai sebagai pembuangan. Itu menurutnya akan mudah mengundang resiko bencana.<br><br>"Jelang musim hujan ini diharapkan bisa menggugah kesadaran masyarakat supaya tidak menjadikan sungai sebagai tempat sampah. Serta tidak membuang sampah sembarangan," ucapnya kepada <span style="font-style: italic;">NU Online</span>, Senin (5/11).<br><br>Dijelaskan, keberadaan sungai harus benar-benar bersih dan steril dari sampah-sampah guna mengurangi risiko terjadinya bencana banjir. Luapan air yang bersumber dari sungai ke permukiman warga terkadang tak bisa dikendalikan tatkala sampah sudah berserakan di sungai.<br><br>"Sungai yang bersih tentu untuk mengurangi risiko bencana," jelas Hasan sapaan akrabnya.<br><br>Ia menambahkan, ada beberapa sungai yang cukup berpotensi terjadi banjir di Jombang. Bahkan sudah menjadi langganan setiap tahunnya. Salah satunya di Kaliputih Selorejo Kecamatan Mojowarno, Jombang.<br><br>Kendati begitu, dirinya bersama pengurus LPBINU, BPBD Jombang dan beberapa relawan sebelumnya sudah melakukan bersih-bersih sungai di Mojowarno itu. Di sana, paparnya, ditemui timbunan sampah berada di bawah jembatan Selorejo yang sudah bertahun-tahun mengendap bersama lumpur. <br><br>"Dan itu tidak pernah dibersihkan sebelumnya," tuturnya. <span style="font-weight: bold;">(Syamsul Arifin/Muhammad Faizin)</span>
