LPBINU Latih Relawan Penanganan Darurat Bencana di Barru

Barru, <span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">NU Online<br></span></span>Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) dengan dukungan dari Department of Foreign and Trade (DFAT) Australia menyelenggarakan pelatihan Penanganan Darurat Bencana selama empat hari, 24-27 November 2016, di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.<br><br>Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya yaitu “Pelatihan PRB dan PDRA” dan “Pelatihan Manajemen Kedaruratan dan SPHERE”. Pelatihan Penanganan Darurat Bencana dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menghadapi situasi darurat&nbsp; bencana baik siaga maupun tanggap darurat.<br><br>Dalam siaran pers yang diterima NU Online dikatakan, beberapa persoalan seringkali terjadi saat melakukan penanganan tanggap darurat, di antaranya bantuan tidak sesuai dengan kebutuhan, keamanan dan perlindungan tidak terjamin, informasi yang simpang siur, keterbatasan waktu, keterbatasan penanganan penderita gawat darurat, dan kendala koordinasi. Terkait hal tersebut, diperlukan suatu sistem dan cara untuk mengantisipasi persoalan-persoalan yang seringkali muncul dalam melakukan upaya tanggap darurat.<br><br>Pelatihan Penanganan Darurat Bencana merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi persoalan-persoalan yang terjadi saat melakukan upaya tanggap darurat. Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta, terdiri dari perwakilan stakeholder, diantaranya BPBD Kabupaten Barru, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, karang taruna, UKM Sipatokkong, KPM Desa Lalabata, Fatayat NU, IPNU, GP Ansor, dan PC LPBINU Kabupaten Barru. <br><br>Beberapa materi yang diberikan dalam pelatihan ini, diantaranya: Teknik Penyusunan Sistem Peringatan Dini Terpadu Berbasis Komunitas; Teknik Penyusunan Rencana Evakuasi Mandiri Berbasis Komunitas; Teknik Penanganan Penderita Gawat darurat; Teknik Penyusunan Rencana Kontinjensi; dan Teknik Penyusunan Sistem Komando Tanggap Darurat berbasis Desa. Seluruh materi selanjutnya dipraktekkan dalam gladi lapang yang dilaksanakan pada hari terakhir.<br><br>Pelatihan Penanganan Darurat Bencana di Kabupaten Barru dibuka oleh Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Syahrir. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang telah melaksanakan Pelatihan Penanganan Darurat Bencana di Kabupaten Barru.<br><br>Menurut pengalaman LPBINU, banyaknya korban sering diakibatkan oleh penanganan yang tidak efektif. Penanganan bencana memerlukan kerja sama semua stakeholder, serta koordinasi semua pihak terkait. Dengan demikian bencana membutuhkan penanganan yang terpadu, dan tidak bekerja sendiri-sendiri. Diharapkan semua peserta serius mengikuti materi yang diberikan selama pelatihan agar bermanfaat dalam menjalankan tugas-tugas kebencanaan dan kemanusiaan.<br><br>Ketua PCNU Kabupaten Barru, Irham Djalil Aliah, yang hadir dalam pelatihan memberikan arahan bahwa NU akan selalu menjaga NKRI dan mempertahankan pancasila. Apa yang dilakukan hari ini akan menjadi kerja nyata sesungguhnya bagi komunitas untuk meningkatkan kapasitas guna membekali diri untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan yang lebih baik. Kita sudah bertekad untuk melakukan kontribusi pembangunan sesuai kapasitas kita masing-masing. <br><br>Diharapkan 30 peserta ini dapat menularkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki kepada orang lain, sehingga ke depan masyarakat Barru memiliki kapasitas yang cukup dalam melakukan kegiatan kebencanaan.<br><br>Deputy Program Manager SLOGAN-STEADY LPBINU Rurid Rudianto menyampaikan bahwa kontribusi relawan penanggulangan bencana harus diberikan mulai pra, saat hingga pasca bencana. Dalam pelatihan ini akan diberikan materi tentang mengelola pos komando tanggap darurat, serta ketrampilan memberikan pertolongan kepada korban bencana agar tidak menyebabkan terjadi bencana lain. <br><br>Ia berharap semua pihak yang terlibat dalam pelatihan dapat bekerja sama, saling memberikan kontribusi pemikiran dan pengalaman. Pasca pelatihan nanti akan dibentuk tim tanggap darurat yang akan difasilitasi oleh PP LPBINU. Ke depan diharapkan tim tanggap darurat ini selalu siap jika dibutuhkan Kabupaten Barru maupun oleh Provinsi Sulawesi Selatan. <span style="font-weight: bold;">(Mahbib)</span><br><br>

Nasional LAINNYA