<div>Mojokerto, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menggelar sharing dan diskusi bersama terkait pengembangan Bank Sampah Nusantara (BSN) di warung kopi (warkop) Welirang Desa Petak Pacet, pada Kamis, 14 Februari 2019.</div><div><br></div><div>Diskusi yang mengusung tema Study Program Bank Sampah Nusantara (BSN) itu bekerjasama dengan BSN LPBI NU Kabupaten Mojokerto.</div><div><br></div><div>Menurut Ketua LPBINU Kabupaten Lamongan Ainur Rofiq, BSN Mojokerto dinilai sangat aktif dan sukses dalam mengembangkan Bank Sampah Nusantara, oleh karena itu tidak salah jika dipilih sebagai lokasi belajar bersama.</div><div><br></div><div>“BSN yang digagas oleh LPBINU Kabupaten Mojokerto, memang sudah memiliki lebih dari seratus nasabah, dalam melaksanakan kegiatannya BSN ini bekerja sama dengan Bank Sampah yang sudah berdiri dan eksis sebelumnya di Mojokerto, dan untuk memudahkan dalam melaksanakan transaksi dengan nasabah, ia juga bekerja sama dengan BNI 46,” kata Ainur Rofiq.</div><div><br></div><div>Dalam diskusi yang dihadiri setidaknya 20 orang dari pengurus aktif tersebut membahas beberapa hal dalam pengelolaan sampah, manajemen perekrutan nasabah sampai pemasaran dan administrasinya.</div><div><br></div><div>Selain itu, menurut Ketua LPBINU Kabupaten Mojokerto Saiful Anam mengungkapkan bahwa meskipun saat ini BSN belum bisa memberikan support berupa materi akan tetapi dengan adanya BSN sangat bermanfaat dalam hal pelestarian lingkungan.</div><div><br></div><div>"Manfaat BSN benar-benar merupakan salah satu bukti bahwa NU telah berperan aktif dalam isu lingkungan dan perubahan iklim, dan semoga dengan adanya kegiatan ini, kampanye tentang ramah lingkungan melalui BSN dapat terwujud di Kabupaten Lamongan juga di Mojokerto,” pungkas Saiful Anam. <span style="font-weight: bold;">(Red: Fathoni)</span></div>

---