Jakarta, <span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">NU Online</span></span><br>Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU sudah berkoordinasi dengan PWNU Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menangani bencana banjir bandang yang terjadi di Bima. Demikian disampaikan Ketua LPBI PBNU Ali Yusuf di lantai 5 gedung PBNU, Jakarta, Jumat (23/12).<br><br>Menurutnya, Bima termasuk daerah yang sangat rawan banjir karena merupakan daerah cekungan. Jadi, kalau hujan turun lama maka dapat dipastikan Bima tergenang. Selain itu, curah hujan di daerah NTB dan sekitarnya juta tergolong ekstrem, terlebih lagi hutan di sana sudah banyak yang gundul. <br><br>“Banjir ini butuh bantuan, baik material, maupun SDM. Dari PWNU NTB baru disiapkan. Rencananya langkah awal akan dilakukan pembersihan lumpur dan bantuan awal untuk para korban. Pasti kami berikan bantuan,” tegasnya.<br><br>“Kami dalam membantu tidak hanya fokus dalam bantuan barang, tapi juga dalam bentuk relawan kemanusiaan, bagaimana warga NU bersatu padu untuk membantu saudaranya yang kena musibah,” ujar Ali.<br><br>Pria berumur 41 tahun tersebut mengingatkan akan pentingnya sebuah kesadaran dalam menjaga lingkungan agar dijauhi dari bencana banjir.<br><br>“Kejadian bencana apa pun harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, bahwa banjir terjadi karena kerusakan ekologis, kerusakan ekologis terjadi karena perilaku manusia. Nah, mari kita jaga bersama-sama agar kejadian banjir tidak terulang lagi,” ajaknya.<br><br>Dalam rangka mencegah terjadinya kembali bencana di Bima, PP LPBI mendorong PWNU NTB untuk segera membentuk LPBI di wilayah, menyiapkan sumber daya manusia untuk persoalan-persoalan bencana dan kemanusiaan. <span style="font-weight: bold;">(Husni Sahal/Mahbib)</span><br><br>