Jakarta, <strong><em>NU Online</em></strong><br />
Lembaga Persahabatan Indonesia Libya (LPIL) mengutuk agresi militer dan intervensi asing di Libya. LPIL Menentang keras agresi di Libya atas alasan apa pun, lebih-lebih dalam bentuk tindakan militer. <br />
<br />
Demikian bunyi pernyataan sikap LPIL atas agresi militer tentara asing di Libya. Pernyataan ini menyebutkan bahwa tindakan militer asing di Libya akan berakibat fatal untuk bangsa dan negara yang bersangkutan, sebagaimana yang terjadi di Somalia, Afganistan dan Irak. <<>br />
<br />
"Sampai sekarang, kondisi di negara-negara tersebut masih masih menyisakan problem politik di samping menyengsarakan rakyat. Agresi asing juga mengurangi kedaulatan negara-negara tersebut," ungkap pernyataan yang ditandatangani Ahmad Nazri Adlani dan Mahyuddin Nawawi selaku Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal LPIL ini, Selasa (22/3).<br />
<br />
Lebih lanjut, LPIL juga menyerukan agar penyelesaian krisis politik di Libya tetap dilakukan dengan cara-cara diplomatik dan forum perundingan untuk perdamaian. LPIL menyerukan kepada pihak-pihak yang sedang berseteru untuk menghentikan tindakan-tindakan kekerasan.<br />
<br />
Selain itu, LPIL juga menghimbau kepada negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), termasuk pemerintah Republik Indonesia agar segera mengambil langkah bersama yang pro aktif dalam menyelesaikan permasalahan di negara tersebut. (min)