LPJ Malik Masih Fifty-Fifty

<P>Jakarta, <STRONG><EM>NU Online</EM></STRONG><BR>Memasuki hari keempat, Senin (30/1) perhelatan Kongres XV PMII menggelar pemandangan cabang-cabang atas laporan pertanggung jawaban (LPJ) kepengurusan Ketua Umum PB PMII, A.Malik Haramain.</P> <P>Sidang yang baru dimulai pukul 5.30 Wib Minggu kemarin mendengarkan laporan cabang-cabang apakah akan menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban Malik. Sidang yang sebelumnya berlangsung alot dan sempat "molor" tersebut akhirnya ditunda dan dilanjutkan hari ini. </P><> <P>Sebelumnya beberapa cabang yang ditemui NU Online serius mengancam untuk menolak laporan pertanggung jawaban kader asal Malang ini. Mereka menilai Malik gagal dalam mengemban amanat kongres dan belum ada kemajuan yang signifikan selama kepemimpinannya. Sejauh ini beberapa cabang yang menolak antara lain hampir semua cabang di Sumatera, sebagian Jawa Barat, Jawa Timur  dan Sulawesi terpecah. "Hampir semua Pengurus Kordinator Cabang tidak ada yang sanggup membawa suaranya untuk menerima LPJ Malik, jadi kemungkinannya masih fifty-fifty," ungkap Iskandar, salah seorang Pengurus PMII Malang kepada NU.Online.</P> <P>Hingga hari ini, dari 201 cabang dan 171 cabang penuh yang memiliki hak suara baru 80 cabang yang menyampaikan sikapnya. Sebagian dari mereka ada yang menolak keras, ada yang memberikan kritik tajam dan menerima. Sementara cabang-cabang yang belum memberikan tanggapan sibuk di lobi oleh masing-masing kubu yang pro dan kontra terhadap LPJ Malik. </P> <P>Dari pantauan NU Online, menguatnya keinginan cabang-cabang untuk menolak LPJ Malik dikarenakan adanya perangkapan jabatan Malik di kepengurusan GP ANSOR, yang jelas-jelas melanggar AD/ART, dan itu dilakukan diakhir masa jabatannya di PB PMII, meskipun itu dibantah Malik, dengan alasan belum ditandatangani secara resmi. Hal lain yang memicu adalah laporan keuangan Jaringan Masyarakat Pemantau Pemilu Indonesia (JAMPI) yang tidak transparan dan kurangnya konsolidasi internal.</P> <P>Setelah pembahasan LPJ Malik selesai, acara dilanjutkan dengan sidang pleno dan komisi, baru kemudian beralih kepada pemilihan ketua Umum PB PMII 2005-2007, yang sebelumnya diawali  menyampaikan misi dan visi para kandidat. Sejauh ini terdapat empat nama bursa calon ketua umum yang menguat, antara lain, Hery, Umar, Badi dan Isra. Sementara kandidata lain yang namanya  tidak diunggulkan kemungkinan akan berkoalisi menyatu untuk menghadapi salah satu dari dua nama yang lolos di putaran kedua. </P> <P><STRONG>Demo Terus Berlangsung</STRONG></P> <P>Sementara itu hingga hari ini di arena kongres masih terus terjadi demonstrasi dan orasi. Demo dan orasi bukan hanya didalam gedung tempat dilangsungkannya persidangan tetapi juga diluar gedung Jaya Raya Resort Puncak, Bogor, tempat dilangsungkannya kongres. Mereka kecewa dengan pelaksanaan kongres yang dinilai tidak sesuai dengan harapan mereka.</P> <P>Didalam gedung, peserta silang pendapat membahas tata tertib persidangan yang tidak bisa dikendalikan, karena pimpinan sidang tidak mampu menguasai materi dan tekhnik mengendalikan persidangan, hal ini memicu kericuhan sehingga kongres nyaris "deadlock". "Ini belum seberapa, malah kemarin sempat terjadi lempar kursi," ungkap Iskandar salah seorang pengurus PMII asal Malang kepada NU Online.</P> <P>Diluar gedung, kader PMII Bekasi yang kecewa dengan perhelatan kongres, mengorganisir massa rakyat Pilar Bekasi yang tanahnya di rampas oleh penguasa, untuk berdemo. Mereka meminta PB PMII membantu perjuangan mereka mendapatkan haknya kembali. Demonstrasi yang melibatkan massa ini mereka lakukan berkeliling ke gedung tempat masing-masing cabang PMII tinggal. <STRONG>(cih)</STRONG></P>

Nasional LAINNYA