LPj PBNU Diterima Bulat

<P>Boyolali, <STRONG><EM>NU Online</EM></STRONG><BR>Sebanyak 29 dari 30 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan empat Pengurus Cabang Istimewa menerima dengan suara bulat laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 1999 - 2004 pada Muktamar ke-31 NU di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Sidang pleno yang membahas tentang pandangan umum laporan pertanggungjawaban PBNU yang berlangsung hingga Selasa (30/11) dini hari pukul 00.10 WIB berlangsung dengan lancar, masing-masing PWNU dan PCI diberi waktu menyampaikan tanggapan sekitar lima hingga 10 menit.</P> <P>Pemimpin Sidang, Andi Yamaro yang juga Ketua PBNU, Senin sekitar pukul 23.10 menit sempat menawarkan kepada forum apakah persidangan dilanjutkan hingga selesai atau berhenti dan dilanjutkan pada Selasa pagi karena ada beberapa PWNU dan PCI yang belum menyampaikan tanggapannya. Namun, para peserta lebih banyak memilih sidang untuk dilanjutkan malam ini juga dan sekitar pukul 00.10 pandangan umum tentang lapopran pertanggungjawaban PBNU selesai yang diakhiri oleh pandangan umum dari PCI Malaysia.</P><> <P>Dari 30 PWNU dan empat PCI, 29 diantaranya menerima dengan suara bulat dan lima menerima dengan catatan. Ada tujuh PWNU yang tidak menyebutkan nama calon Rais Aam untuk periode mendatang. Sementara 26 PWNU menjagokan kembali KH Sahal Mahfudz dan KH Hasyim Muzadi sebagai Rais Aam dan Ketua Umum PBNU periode 2004-2009. Hanya satu wilayah yang tidak menyebut nama, yaitu PWNU DKI Jakarta.</P> <P>Namun demikian, LPJ tersebut tidak luput dari catatan-catatan. PWNU Jawa Timur memberikan catatan  belumnya selesainya perbedaan antara KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Hasyim Muzadi. Padahal perbedaan itu, menurut PWNU Jatim, karena belum selesainya aktualisasi Khittah NU 1926. “Mudah-mudahan di Muktamar ini semua masalah itu dapat diselesaikan,” kata Ketua PWNU Jatim Ali Machsan Musa saat membacakan laporan LPJ.</P> <P>Sementara PWNU Jawa Tengah memberi catatan, prorgam-program PBNU belum menyentuh sampai tingkat paling bawah. Dicontohkan, sistem informasi melalui NU Online, yaitu situs <A href="http://www.nu.or.id">www.nu.or.id</A> sudah cukup baik, tapi baru dirasakan pada tingkat elit. “Program itu sudah cukup baik, tapi belum dirasakan cabang dan ranting,” katanya. Jawa Tengah juga memberikan perhatian agar PBNU lebih memfokuskan pada bidang pendidikan yang jauh tertinggal. Oleh karena itu, PBNU mendatang dapat mengoptimalkan lembaga maarif untuk mengurusi pendidikan. Catatan lainnya, adalah mensosialisasikan ajaran nilai-nilai  ahlu sunnah waljamaah (aswaja).</P> <P>Sementara itu, wilayah luar Jawa rata-rata memberi catatan PBNU tidak maksimal memberikan perhatian. Sehinnga NU luar Jawa tidak dapat berkembang dengan baik. Dimasa mendatang, PBNU diminta program-programnya lebih memprioritaskan pengembangan NU di luar Jawa agar NU menyebar di seluruh Indonesia.</P> <P>Menariknya, Wilayah DKI Jakarta, yang dekat dengan PBNU juga merasa dianak tirikan oleh PBNU. Sebagai wilayah yang dekat dengan PBNU, DKI Jakarta merasa selalu tertinggial dalam informasi ke-NU-an. “Kami iri dengan PWNU Jawa Timur yang selalu mendapat informasi terdepan. Padahal DKI merupakan miniatur Indonesia. Kalau NU DKI baik, Insya Allah, baiklah NU semuanya,” kata pengurus DKI Jakarta. (cih/sby)</P>

Nasional LAINNYA