LPKNU Gelar Seminar Diabetes Melliltus

Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Penyakit diabetes, atau kalangan awam menyebutnya sebagai sakit kencing manis menjadi ancaman serius di Indonesia. Pada tahun 2000, diperkirakan terdapat 8.4 juta jiwa penderita. Jumlah tersebut diperkirakan akan mencapai 21.3 juta jiwa pada tahun 2030, yang menempatkan Indonesia urutan ke empat di dunia.<br /> <br /> Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPK-NU) berupaya membantu masyarakat tentang seluk beluk upaya untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini dengan mengundang para ahli kedokteran agar warga NU bisa terhindar dari penyakit ini dengan menggelar seminar Diabetes Mellitus pada Selasa, (23/6) di gedung PBNU. Kegiatan ini merupakan bagian dari acara pra muktamar NU.<><br /> <br /> Hadir dalam acara tersebut dr Zulfan, DpPD, Kushindrati SKM, MCN dan HM Cholil Nafis yang membahas dari sudut pandang agama Islam.<br /> <br /> Beberapa gejala diabetes adalah banyak kencing, makan, minum dan berat badan menurun dengan cepat, sering bisulan, gatal pada kulit dan kemaluan, keputihan, cepat lelah, sering mengantuk dan kesemutan.<br /> &nbsp;<br /> Dalam seminar ini, publik dijelaskan tentang pentingnya mengatur pola makan bagi penderita diabetes sesuai dengan berat badan dan tingkat penyakit yang dideritanya. Pengaturan kalori yang masuk dalam butuh sangat penting mengingat kelebihan gula dalam makanan bisa berakibat fatal pada penderita kencing manis. Kusindarti menjelaskan, tak ada makanan yang dilarang, tetapi harus diukur besaran kalorinya sehingga tidak melebihi proporsi yang ditentukan.<br /> <br /> Karena itu, wajib bagi penderita diabetes untuk mengetahui kandungan kalori dan kolesterol dari setiap jenis makanan. Ia mencontohkan, Keju Chedar (30gr) mengandung 30 mg kolesterol, telor ayam (btr) mengandur 250 kolesterol, ikan segar (100) mg mengandung 70 mg kolesterol.<br /> <br /> Sementara itu Cholil Nafis menjelaskan, Islam mengajarkan umatnya untuk memelihara diri. Disamping mendekatkan diri kepada Allah, ibadah seperti berpuasa dan sholat memiliki fungsi seperti berolah raga. <br /> <br /> Dalam aspek pengobatan, ia menegaskan agar jangan sampai melakukan pengobatan diabetes kepada dukun karena disamping penyakitkan tak akan sembuh juga dosa. Pengobatan diabetes harus dilakukan secara medis. (mkf)

Nasional LAINNYA