LPKNU Libatkan dalam Pemberantasan Malaria di 4 Propinsi

Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPK) NU saat ini tengah membantu pemerintah dalam pemberantasan penyakit malaria di empat propinsi di Sulawesi dan Kalimantan. LPKNU melibatkan kalangan pesantren dalam upaya penyadaran perilaku hidup masyarakat ini. <br /> <br /> dr Mustafiz, program manajer pemberantasan malaria ini menjelaskan, keberhasilan dalam pemberantasan penyakit malaria sangat tergantung dari keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungannya melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).<><br /> <br /> &ldquo;Kita menyampaikan bahwa tugas pemberantasan malaria bukan hanya Kementerian Kesehatan, tetapi harus melibatkan semua kelompok masyarakat dalam menjaga lingkungannya agar tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria,&rdquo; katanya kepada NU Online, Jum&rsquo;at (21/5).<br /> <br /> Seorang penderita malaria, jika tidak sembuh total, bisa menjadi sumber penyebaran penyakit tersebut ke keluarga dan lingkungannya, karena itu keterlibatan semua kalangan untuk membebaskan diri dari malaria adalah mutlak.<br /> <br /> Empat propinsi yang menjadi sasaran LPKNU adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Program ini merupakan upaya menuju Indonesia bebas malaria yang seluruhnya diharapkan sudah terjadi pada 2030. Untuk DKI Jakarta, 2010 diharapkan sudah bebas, sedangkan Jawa ditargetkan 2015. Indonesia merupakan negera yang dikelompokkan sebagai negera merah, dalam arti belum terbebas dari malaria.<br /> <br /> Para kiai dan ustadz yang ada di pesanten di empat daerah tersebut akan dilatih untuk membina masyarakat dan diberi ketrampilan untuk mengenal gejala terjadinya penyakit malaria dalam waktu singkat sehingga korban bisa segera ditangani karena banyak daerah terpencil yang kesulitan menjangkau tenaga kesehatan dalam waktu cepat.<br /> <br /> &ldquo;Mereka akan kita bekali pengetahuan tentang kesehatan dan malaria serta pendekatan dari sudut pandangan agama dalam pemberdayaan masyarakat,&rdquo; tandasnya. <br /> <br /> Para kiai juga akan diberi bekal berupa buku panduan dalam penyampaian pesannya kepada masyarakat. Untuk itu nilai-nilai lokal masyarakat akan sangat diperhatikan dalam dakwah kesehatan ini. <br /> <br /> Bukan hanya itu, masyarakat juga akan dibantu dengan memberikan kelambu berinsektisida yang akan mencegah nyamuk anopeles sebagai penyebar malaria untuk bertahan hidup. Kelambu ini akan bertahan selama tiga tahun pemakaian.<br /> <br /> Penyemprotan rutin juga akan menjadi bagian dari kegiatan yang dilakukan agar jentik-jentik nyamuk mati. (mkf)

Nasional LAINNYA