LPKNU Upayakan Peningkatan Kesehatan di Lingkungan Pesantren

Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Prasaran penunjang kehidupan dalam pesantren yang terbatas dibandingkan dengan penghuninya seringkali menyebabkan masalah kesehatan. Berbagai penyakit seringkali muncul dan menyebar dengan cepat di lingkungan santri.<br /> <br /> Demi memperbaiki layanan ini, Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPKNU) bekerjasama dengan Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) melakukan Pelatihan Manajemen Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) yang diikuti oleh pesantren-pesantren di daerah tertinggal yang memiliki Pos Kesehatan.<> <br /> <br /> Pelatihan ini diikuti oleh 30 pesantren yang berada di Sumatra, Kalimantan dan Madura antara 28 November - 1 Desember 2008 bertempat di Gedung PBNU Jakarta. <br /> <br /> Beberapa materi yang akan dibahas diantaranya adalah konsep poskestren dan pesantren sehat, penyuluhan kesehatan masyarakat, pertolongan pertama dan rujukan, pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba, flu burung dan penanggulangan pandemic, survey mawas diri (SMD), kesehatan reproduksi remaja, sistem informasi pelayanan medis poskestren, manajemen administrasi keuangan/akuntansi dasar, latihan pembuatan rencana keuangan dan laporan keuangan.<br /> <br /> Wakil Ketua LPKNU Dr Ing Bina Suhendra menjelaskan dengan penampilan lingkungan yang bersih dan sehat Pondok Pesantren akan menjadi panutan dalam berprilaku hidup bersih dan sehat baik bagi masyarakat&nbsp; pesantren itu sendiri maupun masyarakat umum yang ada di sekitarnya.<br /> <br /> Selanjutnya ia mengungkapkan, pentingnya peningkatan kualitas hidup warga NU yang merupakan sebagian besar penduduk di Indonesia sehingga dukungan pemerintah menjadi sangat penting. &ldquo;Indonesia baru bisa sejahtera kalau orang NU sejahtera,&rdquo; katanya.<br /> <br /> Sementara itu, Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj sangat mendukung program ini sebagai langkah kongkrit NU bagi umatnya. &ldquo;NU sudah menjalankan khittah, tetapi syahwat politiknya masih besar karena itu kegiatan seperti ini merupakan wujud kongkrit kepada masyarakat,&rdquo; ujarnya. (mkf)

Nasional LAINNYA