<p>Pamekasan, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Activita STAIN Pamekasan menggelar try-out se-Pamekasan, Ahad (26/2). Kegiatan tersebut diikuti oleh 180 siswa-siswi tingkat SLTP dan SLTA, bertempat di Gedung B & Gedung C STAIN.<br /><br />Kegiatan yang dimulai dari pukul 07.30-08.00 WIB, itu bekerja sama dengan Primagama Pamekasan. Lembar Jawaban Komputer (LJK) beserta pengoreksiannya ditanggung sepenuhnya oleh pihak Primagama.<br /><><br />Beberapa jam setelah pelaksanaan ujian, pihak panitia menginformasikan hasilnya.<br /><br />“Semua tidak lulus. Pihak Primagama menyatakan bahwa ketidaklulusan tersebut bukan pada proses pengoreksian LJK melalui komputer, melainkan terletak pada lemahnya peserta terhadap penguasaan materi,” tutur salah satu panitia seksi kesekretariatan, Unzilaturrahmah, saat dihubungi di kosannya, Sabtu (26/2) malam.<br /><br />Menurut gadis anggun yang juga aktif di PAC IPNU Kadur Pamekasan tersebut, ketidaklulusan itu merupakan ‘cambuk’ bagi praktisi pendidikan di Pamekasan untuk lebih serius lagi mengurus anak didiknya. Amat lucu, Pamekasan dikenal sebagai Kota Pendidikan tetapi fakta di lapangan berbicara sebaliknya.<br /><br />Pelaksanaan kegiatan yang dipersiapkan selama sebulan tesebut tidak lepas dari rintangan. Sebut saja misalnya keterlambatan peserta. Waktu mulai ujian try-out di jadwal tertera pukul 07.30, tapi molor hingga setengah jam. Meski begitu, keterlambatan tersebut tidak membuat ujian <em>try-out</em> terbengkalai.<br /><br />“Selain itu, panitia juga mengalami kelelahan. Selain mengurusi pelaksanaan <em>try-out</em>, kami juga menangani penjualan Coca-Cola. Kami juga dicurangi oleh XL,” ujar Unzilaturrahmah, dengan raut wajah kecewa.<br /><br />Kecurangan tersebut berupa kerja sama dengan XL Trijaya Galaksi yang tidak sesuai dengan Surat Perjanjian.<br /><br />“Di Surat Perjanjian sudah tertera poin tentang hak dan kewajiban. Di dalamnya terdapat pernyataan bahwa pihak pertama (panitia, red.) berkewajiban membeli dan menjual kartu XL perdana sebanyak 1.500 buah,” ungkap Uun, panggilan akrab Unzilaturrahmah.<br /><br />Namun, lanjutnya, kartu yang diberikan kepada panitia bukanlah kartu perdana, melainkan kartu yang sudah diaktifkan.<br /><br />“Parahnya, nyaris semuanya sudah lewat dari masa tenggang. Akibatnya, panitia menuai kerugian sebesar Rp. 1,5 juta karena XL Trijaya Galaksi tidak mau bertanggung jawab,” tegas Uun.<br /><br />Uun juga memaparkan, sebenarnya panitia sudah mengonfirmasi pihak XL, tetapi tak ada respon positif. Biar tidak menjadi persoalan berkepanjangan, panitia menyabarkan diri dengan siap menanggung utang yang lumayan banyak. <br /><br /><br /><br /><strong>Redaktur : Mukafi Niam</strong><br /><strong>Kontributor: Hairul Anam</strong></p>
