<p>Tegal, <strong><em>NU Online</em></strong> <br /><br />Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara (STIBN) Tegal menggelar pelatihan managemen pendidikan bagi guru Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) se-Kecamatan Suradadi, Sabtu (4/2) di MDA. Al-Muttaqin, Desa Karangwuluh Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal. <><br /><br />Kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh lembaga pengabdian masyarakat STAIBN Tegal nampaknya dipandang penting oleh guru-guru MDA se Kecamatan Suradadi. Hal itu terbukti, dari 50 peserta yang undang oleh panitia, semua dapat menghadirinya. kegiatan tersebut dibuka oleh camat Suradadi yang diwakilkan kepada sekretaris camat Budi.<br /><br />Sebelum membuka acara Budi memaparkan, peran guru MDA sangat penting bagi akhlak dan mentalitas anak didik, hal itu bisa dilihat ketika anak lebih mendengarkan perintah ustadz ataupun ustadzahnya dari pada orang tua. Kadang malah orang tua diberikan teguran oleh anak karena dianggap kurang pas. <br /><br />“Kata pa ustadz kalau sehabis sholat magrib harus ngaji, bapak sama ibu juga ngaji ya," begitu kata Budi menirukan pesan anaknya . <br /><br />Memang, lanjut Budi, pembentukan kepribadian yang baik ini harus terus diupayakan, “Saya menjadi miris ketika membaca surat kabar ternyata baru-baru yang lalu ada tawuran antar pelajar, kemudian ada gadis yang diantre, kalau seperti itu bagaimana pendidikan kita? Untuk itu peran Madrasah Diniyah ini sangat penting bagi perkembangan mental peserta didik," katanya. <br /><br />Dalam kesempatan yang sama, Ketua STAIBN Tegal H Badrodin mengatakan, salah satu tugas dari perguruan tinggi adalah dengan melakukan pengabdian, dan pengabdian ini jelas pengabdiaan dimasyarakaat, sehingga peran perguruan tinggi dapat dirasakan oleh masyarakat.<br /><br />"Pengabdian perguruan tinggi ini diorganisir dalam bentuk lembaga yaitu, Lembaga Pengabdiaan Masyarakat atau LPM," tutur Badrodin. <br /><br />Pelatihan ini, lanjut Badrodin, sebagai bentuk kongrit LMP melakukan pengabdian yaitu melatih guru MDA agar paham betul tentang menagemen atau paling tidak paham konsep manjeman secara betul sehingga dapat diaplikasikan di Sekolah atau Madrasah masing-masing, dan mudah-mudah ada manfaat yang dapat diambil baik. <br /><br />Selama ini nampaknya pemerintah mulai memperhatikan MDA, sample yang dapat ditangkap, munculnya peraturan daerah yang menjadikan sertifikat MDA mendapat point 2 dan untuk TPQ 1,5 ketika akan melanjutkan ke jenjang SMP atau MTs. Kabupaten Tegal sendiri belum merespons ini, padahal madrsah Diniyah memilki dampak yang sangat luar biasa. <br /><br />“Dalam psikologi di sebut reimpochment atau penguatan nilai-nilai , hal ini penting karena mendidik tidak sama antara konsep dan aplikasi," tandasnya. <br /><br />Dikatakan Badrodin, perguruan tinggi sekarang juga dihadapkan sistem yang sangat transparan, yaitu Sistem Informatika Akademik (SIAK), dari sistem ini dibutuhkan akuntabilitas publik yang baik sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara kongrit. <br /><br />Sementara Ketua LPM STAIBN Tegal, yang juga ketua panitia H Muslikh menjelaskan, kegiatannya merupakan kerjasama antara LPM STAIBN dengan IAIN Walisongo Semarang. Secara garis besar dua perguruan tinggi tersebut memiliki kesamaan visi, yaitu membentuk manusia yang berintelektula dan berakhlakul karimah. <br /><br />“Kerjasama ini merupakan kelanjutan program yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Di antaranya menyelenggarakan pelatihan membuat keripik daun singkong sesudah itu juga mengadakan tabligh akbar dengan mengundang Mamah Dedeh> Sekarang ini kita melatih guru-guru MDA belajar menajemen," jelasnya. <br /><br />Muslih juga mengatakan mengapa mengambil manajemen sebagai bentuk pelatihan karena manajemen merupakan ilmu yang sangat luas, bisa diterapkan dalam komunitas apa saja, baik pendidikan, rumah tangga atau pekerjaan, sehingga bekal manajemen ini menjadikan pilihan dengan harapan wawasan guru MDA menjadi lebih bertambah. <br /><br />“Dari pelatihan ini mudah-mudahan memberikan dampak yang cukup segnitifikan atau setidaknya bisa memberikan sedikit solusi yang menjadi kendala di Madrasah masing-masing," harap Muslih yang juga ketua PC. LP Ma’arif Kabupaten Tegal. <br /><br />Kegiatan pembukaan ditutup doa oleh Kepala Kantor kementrian Agama Kabupaten Tegal, H Ubaedi yang di wakilkan kepada kepala KUA Kecamatan Suradadi. <br /><br /><br /><br /><br /><strong>Redaktur : Syaifullah Amin</strong><br /><strong>Kontributor : Abdul Muiz</strong></p>