LPN Gelar Diskusi Islam Rahmatan Lil Alamin: Antara Ajaran dan Budaya

Sumanto Al Qurtuby (kiri)
<div>Jakarta, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Organisasi Lingkar Perempuan Nusantara (LPN) menggelar diskusi <span style="font-style: italic;">Islam Rahmatan Lil Alamin: Antara Ajaran dan Budaya</span>&nbsp;di Ballroom Pondok Indah Golf Course, Jakarta Selatan, Kamis (5/7).</div><div><br></div><div>Seminar dan diskusi itu menghadirkan sejumlah pembicara seperti Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Aliyus dan Profesor Antropologi Budaya King Fahd University of Petroleum and Minerals, Sumanto Al Qurtuby.</div><div><br></div><div>Sumanto Al Qurtuby akan menjelaskan mengenai berkembangnya intoleransi dan kekerasan di Indonesia karena masyarakat tak bisa bedakan Islam sebagai ajaran, kebudayaan, atau politik hasil produk kekuasaan.</div><div><br></div><div>“Dalam praktek sehari-hari Islam diterapkan campur aduk di antara ketiga konsep itu, konsep ajaran Islam dianggap sebagai budaya, Islam sebagai budaya dijadikan ajaran, bahkan sisi Islam sebagai produk politik kekuasaan dijadikan dogma seolah-olah hal tersebut adalah ajaran atau doktrin Islam itu sendiri,” ungkap Sumanto Al Qurtuby dalam konferensi pers.</div><div><br></div><div>Sumanto juga mendorong kaum perempuan untuk aktif menangkal paham intoleran, radikalisme, dan terorisme. “Di Arab Saudi dan Arab Teluk sendiri kaum perempuan turut aktif memerangi terorisme dan ektremisme yang tengah berkembang di masyarakat melalui program pemerintah,” jelasnya sebagaimana dirilis tribunnews.com</div><div><br></div><div>Sementara Ketua LPN, Cherly Sriwidjaja mengatakan diskusi tersebut digelar untuk mengedukasi masyarakat pengaruh ajaran agama yang keras bisa menimbulkan pola pemikiran di masyarakat yang menyimpang serta mengkhawatirkan.</div><div><br></div><div>“Kami juga akan menjelaskan situasi sosial budaya dalam kehidupan masyarakat di Timur Tengah saat ini dan relevansinya dengan kehidupan di Indonesia untuk membuka wawasan kita,” katanya. (<span style="font-weight: bold;">Red: Muiz</span>)</div>

Nasional LAINNYA