<div>Jakarta, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span></div><div>Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama(LPNU) Kabupaten Sragen, Agung Prakoso, mengungkapkan kemandirian Nahdliyin dalam menyongsong 100 tahun NU adalah cita-cita besar yang memang harus diemban LPNU.</div><div><br></div><div>“Gerbang ekonomi (Nahdliyin) adalah LPNU. Kalau gerbang ini tidak pernah diisi, akan mustahil mewujudkan kemandirian NU,” kata Agung di sela-sela Pameran LPNU pada ajang Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-LAZISNU di Pesantren Walisongo, Sragen, Jawa Tengah, akhir Januari lalu.</div><div><br></div><blockquote><p><a href="https://www.nu.or.id/post/read/85942/program-lpnu-sragen-dari-sekolah-entrepreneur-hingga-jual-pakaian-dalam" target="_blank">(Baca: Program LPNU Sragen dari Sekolah Entrepreneur hingga Jual Pakaian Dalam)</a><span style="font-weight: bold; font-size: 14px;"><a href="https://www.nu.or.id/post/read/85942/program-lpnu-sragen-dari-sekolah-enterpreneur-hingga-jual-pakaian-dalam" target="_blank"></a></span></p></blockquote><div>Pemilik sejumlah <span style="font-style: italic;">showroom</span> itu menegaskan ketika disebut membesarkan NU dalam konteks 100 tahun sebagai visi besar NU yang mandiri, gerbang tersebut harus dimanfaatkan betul.</div><div><br></div><div>“Kalau dibiarkan hanya akan menjadi tulisan saja,” imbuhnya.</div><div><br></div><div>Karenanya melalui LPNU Sragen Agung terus memperluas gerakan ekonomi Nahdliyin.</div><blockquote><span style="font-weight: bold; font-size: 14px;"><a href="http://www.nu.or.id/post/read/85939/pameran-lpnu-meriahkan-rakornas" target="_blank">(Baca: Pameran LPNU Meriahkan Rakornas)</a></span></blockquote><div>Penggerakan peran tersebut diawali dengan merekrut para pengusaha dan calon pengusaha yang berjiwa militan untuk bergabung bersama LPNU.</div><div> </div><div><span style="font-style: italic;">“Nyuwun sewu</span> (mohon maaf) mereka yang bergabung di LPNU masuk rangking pengusaha militan. Kapasitas mereka untuk berbagi itu tinggi. Dengan begitu, barulah orang-orang terakomodir dengan bagus,” papar Agung BH, sapaan populernya.</div><div><br></div><div>Menurut Agung jika barisan ini sudah kuat hingga tingkat ranting NU, ranting tidak membebankan pihak lain dalam persoalan finansial untuk kegiatan-kegiatan NU.</div><div><br></div><div>“Karena finansial juga penting,” Agung menegaskan.</div><div><br></div><div>Ia menyadari anggapan sebagian pihak terhadap LPNU yang disebut sebagai lembaga yang tidak favorit dan tidak bonafid.</div><div><br></div><div>”Dengan mengatakan LPNU cuma mengurusi duit,” ujar pria 51 tahun ini.</div><div><br></div><div>Berangkat dari anggapan tersebut, LPNU Sragen berkomitmen memaksimalkan peran.</div><div><br></div><div>“Ketika LPNU dijelek-jelekkan orang, teman-teman LPNU menjadikan sebagai barang antik yang dengan itu kami ingin terus berkomitmen menggerakkan usaha ekonomi kepada Nahdliyin,” tandasnya. <span style="font-weight: bold;">(Kendi Setiawan)</span></div><div><span style="font-weight: bold;"><br></span></div>