<p>Cirebon, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Akses permodalan dengan bunga rendah bagi petani di Kabupaten Cirebon masih kecil. Untuk membantu membantu akses kredit bagi para petani, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kab Cirebon memfasilitasi para petani untuk mendapatkan bantuan kredit lunak.<br /><><br />“Kami menggandeng Bank Jabar Banten (BJB) untuk memfasilitasi para petani dengan kredit bantuan lunak,” ujar pengurus LPPNU Kab Cirebon, Dedi Abas disela-sela kegiatan panen raya dan sosialisasi program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) di Desa Jagapura Lor Kec Gegesik Kab Cirebon, Sabtu (11/05/2013).<br /><br />Menurut Dedi sosialisasi dilakukan agar para petani bisa memahami program yang diberikan pihak BJB tesebut. <br /><br />“Dengan sosialisasi ini diharapkan para petani bisa memahami proses administrasi di perbankkan,” ujar dia.<br /><br />Ketua UPT Pertanian Kec Gegesik dan Kaliwedi, Darwadi menjelaskan jika program dari BJB di wilayah kerjanya telah terealisasi dengan baik dan tidak ada kendala berarti.<br /><br />“Kami mengimbau agar para petani menjaga kepercayaan yang diberikan pihak Bank dan Pemerintah yang telah menggulirkan kredit pertanian tersebut,” imbau Darwadi.<br /><br />Ketua kelompok tani, Dewi Ratna Desa Jagapura Lor, Nasrudin mengaku sangat terbantu dengan adanya program KKPE ini, karena pada tahun lalu hampir seluruh wilayah Jagapura terkena puso.<br /><br />“Program KKPE yang difasilitai LPPNU sangat membantu para petani di desa kami, karena selain bunganya kecil, pengembaliannya juga bisa dilakukan musiman,” ujar dia.<br /><br />Selain mendapatkan bantuan kredit lunak, kata dia, LPPNU juga memfasilitasi bantuan lainnya seperti bantuan Saprodi dari sejumlah distributor pupuk. <br /><br />“Tahun ini kelompok kami menerima bantuan berupa demplot Nap, salah satu distributor pupuk,” ujar dia.<br /><br />Menurut Nasrudin, berkat pemupukan yang berimbang, hasil produksi pertanian di areal demplot juga meningkat. <br /><br />“Selain itu, kami juga menerapkan pola 5:3:1 yakni 5 kuintal pupuk organik, 3 kuintal phonska dan 2 Kuintal Urea dari Petrokimia, hasilnya produksi padi meningkat,” terang Nasrudin.<br /><br />Sementara itu, Dadit Sujono, Direksi PT Andalan Agro Makmur yang memproduksi Nap mengatakan, bantuan demplot kepada petani di Jagapura dimaksudkan agar para petani bisa meningkatkan hasil pertanian di wilayah tersebut. <br /><br />“Selain itu, bantuan ini juga diharapkan bisa membantu program pemerintah yang tengah menggalakkan pemakaian pupuk organik,” tandas Dadit. </p>
<p><br /><strong>Redaktur: Mukafi Niam</strong></p>
