LPPNU Rencanakan Kawasan Agrowisata Terintegrasi

Ilustrasi (ist).
<div>Banyumas, <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">NU Online</span><br></div><div>Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Cabang Banyumas, menggelar rapat perdana pra musyawarah kerja cabang (muskercab). Dalam draft yang di share ke Lembaga Ta'alif wan Nasyr (LTN) PCNU Banyumas, LPPNU Banyumas, Jawa Tengah merencanakan kawasan argowisata terintegrasi sebagai program unggulan.</div><div><br></div><div>"Kawasan agrowisata terintegrasi sebagai sarana belajar lapang para petani. Juga untuk pengenalan bidang pertanian kepada anak-anak&nbsp; agar tahu tentang pertanian sehingga ada yang berminat menjadi generasi petani," kata Ketua LPPNU, Sulkhan Chakim, Selasa (3/4).</div><div><br></div><div>Kawasan Agrowisata, kata Sulkhan, merupakan usul dari Wakil Ketua LPPNU, Miftahussurur. Rapat pra muskercab sendiri, selain mebuat draft program kerja, juga dilanjutkan kunjungan ke lokasi agrowisata.</div><div><br></div><div>"Usulan Kawasan Agro Terintegrasi ditindaklanjuti dengan kunjungan ke Kebun Buah Baturagung Baseh dan peternakan Sapi komunitas Qaryah Barokah di Sokawera Cilongok. Dengan program unggulan, kami harap LPPNU bisa meberi dampak secara ekonomi pada warga," kata Sulkhan yang juga dosen IAIN Purwokerto.</div><div><br></div><div>Sekretaris LPPNU, Unwanulloh Mashum, menjelaskan. Secara umum, program kerja LPPNU didasari pada tiga hal utama. <span style="font-style: italic;">Pertama</span>, pengembangan pertanian secara holistik pada tata kelola produksi dan penanganan pasca panen.</div><div><br></div><div><span style="font-style: italic;">Kedua</span>, membangun jaringan pasar untuk produk-produk pertanian. Ketiga, advokasi kebijakan pertanian, supaya regulasi pertanian dan implementasinya semakin berpihak pada petani.</div><div><br></div><div>"LPPNU nantinya akan bekerja sama dengan pemerintah maupun swasta terlibat dalam pengembangan pertanian di Banyumas. Sehingga NU akan semakin dirasakan kehadirannya oleh warga Banyumas. Apalagi menurut sebuah survei, 62 persen di antaranya adalah Nahdliyin," harapnya. <span style="font-weight: bold;">(Ahda Rujito/Fathoni)</span></div>

Nasional LAINNYA