LPPNU Way Kanan Gelar Pelatihan Kewirausahaan

<p>Way Kanan, <em><strong>NU Online</strong></em>&nbsp;<br />Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama (LPPNU) Way Kanan menggelar pelatihan kewirausahaan selama tiga hari Sabtu-Senin (6-8/7). Pelatihan yang bertempat di &nbsp;Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Blambanganumpu, Sumatera Selatan.<br /><><br />Kegiatan yang diikuti oleh 50 perserta perwakilan kelompok tani dari 14 kecamatan se-Way Kanan tersebut bertujuan meningkatkan minat serta teknologi petani. Sementara yang membuka kegiatan adalah Kepala Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Way Kanan. Juga menghadirkan narasumber dari Bandar Lampung.<br /><br />Menurut Ketua LPPNU Way Kanan, Yoni. AS, pelatihan kewirausahaan serta penguatan kelembagaan petani sangat &nbsp;penting dilakukan, mengingat berbagai kendala masih membelenggu petani di Indonesia. Lemahnya permodalan hingga minimnya teknologi, lanjutnya, berdampak pada peningkatan kesejaterahan petani.&nbsp;<br /><br />&ldquo;Pertanian ini potensi besar untuk dikembangkan. Ingat saat krisis moneter terjadi tahun 1997 silam, pertanian adalah sektor terkuat yang mampu bertahan menghadapi krisis panjang tersebut,&rdquo; ujarnya, Ahad (7/7) kemarin.<br /><br />Dikatakan dia, pemerintah Pusat memiliki empat program yang bisa menunjang dalam hal permodalan usaha bagi masyarakat. Keempat program itu adalah, Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), Kredit Pengembangan Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP), Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), serta Kredit Usaha Rakyat (KUR).&nbsp;<br /><br />&ldquo;Empat program permodalan itu bisa dinikmati masyarakat dengan cara mengajukan pinjaman ke Bank yang telah ditunjuk Pemerintah,&rdquo; terangnya.<br /><br />Diakuinya, program dimaksud belum sepenuhnya bisa dinikmati masyarakat. Berbagi persoalan terjadi, lemahnya sosialisasi program tersebut, serta proses administrasi yang cukup panjang, cenderung membuat petani maupun pengusaha kecil enggan memanfaatkannya.&nbsp;<br /><br />&ldquo;Harus kita akui petani cenderung berpikir praktis. Ketidaktahuan serta proses pengajuan kredit ke bank yang cukup sulit membuat petani menghindarinya,&rdquo; ungkapnya.<br /><br />Ketidaksinergian antara progra pemerintah dan petani ini, lanjut dia, bisa diatasi dengan cara meningkatkan sosialisasi serta pelatihan-pelatihan langsung kepada kelompok tani. Dalam pelatihan itu, LPPNU mendatangkan narasumber dari Bank Indonesia, Andi Danata. AR, sebagai pembicara.&nbsp;<br /><br />&ldquo;Makanya kita hadirkan narasumber yang berkompeten untuk menjelaskan program pemerintah yang seharusnya bisa dimanfaatkan masyarakat tersebut,&rdquo; ujarnya.<br /><br />Menurut Yoni, pelatihan kewirausahaan yang digelar LPPNU Way Kanan ini akan terus dilakukan berkesinambungan. &ldquo;Ini pelatihan yang kedua kalinya. Kepengurusan LLPNU Way Kanan sudah ada hingga ketingkatan kampung. Inilah gunanya lembaga yang kita miliki ini. Kita akan terus memberi motivasi, ilmu serta memfasilitasi masyarakat untuk bisa memanfaatkan program yang telah disediakan pemerintah,&rdquo; pungkasnya.&nbsp;<br /><br /><br /><strong>Redaktur &nbsp; &nbsp; : Abdullah Alawi&nbsp;</strong><br /><strong>Kontributor : FS-Fito AS</strong></p>

Nasional LAINNYA