LPTNU Gagas Gerakan Santri Kuliah di Peringatan Hari Santri

<div>Jakarta, <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">NU Online</span><br></div><div>Menyambut Hari Santri Nasional yang di peringati 22 Oktober, Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) menggagas sekaligus meluncurkan Gerakan Santri Kuliah. Kegiatan ini diselenggarakan di halaman Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jakarta, Jumat (21/10).</div><div><br></div><div>Sekretaris Pimpinan Pusat LPTNU Lukmanul Khakim mengatakan, Hari Santri Nasional merupakan peringatan hari dimana santri sangat berperan dalam memperjuangkan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.</div><div><br></div><div>“Sejarah mencatat bahwa kontribusi santri dalam rangka memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan begitu besar, sehingga saat ini tugas santri yang paling penting dari pada itu adalah mengisi kemerdekaan,” ujar Lukmanul Hakim dalam keterangan tertulisnya kepada NU Online, Jumat (20/10).</div><div><br></div><div>Pria yang akrab disapa Lukman ini menilai, di dalam mengisi kemerdekaan saat ini ternyata masih banyak santri di Indonesia yang belum bisa melanjutkan kuliah, dan itu jumlahnya cukup besar.</div><div><br></div><div>“Realitas saat ini menyebutkan masih banyak santri yang selesai sekolah belum mampu melanjutkan kuliah. Dari angka partisipasi kasar dari total jumlah yang lulus sekolah menengah atas hanya 30 persen yang melanjutkan kuliah. Itu artinya 70 persen tidak melanjutkan kuliah,” ungkap Lukman</div><div><br></div><div>Dengan di luncurkannya Gerakan Santai Kuliah, Lukman berharap nantinya tidak ada lagi santri yang berhenti melanjutkan kuliah karena faktor biaya. “Maka dari itu LPTNU tidak mau berdiam diri. dengan meluncurkan Gerakan Santri Kuliah diharapkan tidak boleh ada lagi santri yang tidak melanjutkan kuliah karena tidak punya biaya,” jelasnya.</div><div><br></div><div>Lukman menambahkan, kedepannya LPTNU akan memberikan 1000 beasiswa bagi santri yang mempunyai latar belakang ekonomi kurang mampu agar terus bisa menimba ilmu.</div><div><br></div><div>“Tahun 2017 LPTNU punya komitmen akan memberikan 1000 beasiswa bagi anak-anak NU yang belum bisa melanjutkan kuliah karena faktor ekonomi. Maka silahkan laporkan ke kami kalo ada anak NU yang belum bisa kuliah,” terangnya.</div><div><br></div><div>Oleh sebab itu, imbuhnya, santri akan mampu berkompetisi dalam menghadapi era dimana daya saing dan kualitas diri menjadi harga mati.</div><div><br></div><div>“Saat ini NU sudah punya beberapa kampus UNU yang siap untuk dijadikan pusat pengembangan keilmuan. Di era MEA saat ini merupakan era kompetisi. Maka, kompetisi harus disadari tidak lagi terjadi di internal, namun lebih pada kompetisi eksternal. Sehingga hadirnya UNU bisa melahirkan anak-anak NU yang punya kualitas diri dan berdaya saing,” tuturnya.</div><div><br></div><div>Acara peluncuran Gerakan Santai Kuliah ini ditandai dengan pelepasan balon oleh Lukmanul Khakim didampingi oleh Mastuki HS (Bendahara Umum LPTNU), Agus Jui Purmawan (Wakil Sekretaris LPTNU), dan Ahmad Nurul Huda (Dosen UNU Indonesia). Dalam kesempatan ini, juga diadakan bedah buku <span style="font-style: italic;">Kebangkitan Santri Cendekia</span> karya Mastuki HS. <span style="font-weight: bold;">(Red: Fathoni)</span></div><div><br></div>

Nasional LAINNYA