LPTNU: Jangan Politisasi Kampus untuk Pilpres

<p>Jakarta, <strong><em>NU Online</em></strong><br />Menjelang Pemilihan Umum Presiden 2014 9 Juli mendatang, Lajnah Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) mengimbau kepada perguruan tinggi di Indonesia untuk tetap bersikap netral terkait dukungan capres-cawapres.<br /><><br />&ldquo;Perguruan tinggi adalah basis keilmuan. Karena sangat berbahaya. Bisa mengurangi obyektivitas,&rdquo; kata Ketua Pengurus Pusat LPTNU H Noor Achmad.<br /><br />Aksi politisasi perguruan tinggi, menurut Noor Achmad, mendorong seseorang untuk bersikap subyektif karena dalam dirinya sudah terdapat kecenderungan pilihan tertentu. &ldquo;Kalau menjadi tempat diskusi pemikiran politik, silakan. Karena memang perguruan tinggi menjadi wahana munculnya gagasan, rumusan proyek ke depan,&rdquo; ujarnya.<br /><br />Menurut Rektor Universitas Wahid Hasyim ini, deklarasi dukungan capres-cawapres yang menggunakan nama institusi kampus oleh alumni perguruan tinggi tertentu belakangan ini tidak tepat. Pasalnya, sebagai lembaga pendidikan tak semestinya kampus terlibat politik praktis.<br /><br />&ldquo;Meskipun alumni, tapi kan karena nama institusi yang dibawa, masyarakat melihatnya: wah, perguruan tinggi ini mendukung si ini. Itu tidak boleh,&rdquo; tuturnya.<br /><br />LPTNU juga mengimbau kepada seluruh perguruan tinggi Nahdlatul Ulama untuk tak memihak pada salah satu capres-cawapres. &ldquo;Perguruan Tinggi NU harus netral senetral-netralnya,&rdquo; tegasnya. <strong>(Mahbib Khoiron)</strong><br /><br /></p>

Nasional LAINNYA