<p>Probolinggo, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Majelis Wakil Cabang (MWC) Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya menggelar pelatihan Saintifik dan penilaian dalam kurikulum 2013 (K13), Selasa (30/12).<br /><><br />Pelatihan yang digelar di aula MI Raudlatul Hasaniyah Desa Duren Kecamatan Gading ini diikuti oleh 50 guru kelas 1 dan 4 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Gading. Pelatihan ini dihadiri oleh 3 (tiga) trainer dari KPI (Kualita Pendidikan Indonesia) Surabaya meliputi Ainur Rofiq, M. Farid dan Ahmad Zain Fuad.<br /><br />Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Kraksaan Taufiq mengatakan pelatihan K 13 itu digelar untuk meningkatkan kompetensi para guru di wilayah Kabupaten Probolinggo, khususnya pendekatan saintifik.<br /><br />“Untuk mapel (mata pelajaran) agama dan bahasa Arab kita tetap akan menggunakan konsep Kurikulum 2013. Sementara untuk mapel umum kita akan mengikuti Kemendikbud. Yakni, kurikulum 2006,” ujarnya.<br /><br />Sementara Ketua MWC LP Maarif NU Kecamatan Gading Sunayi mengungkapkan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu menerapkan pembelajaran di madrasah sesuai dengan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.<br /><br />Sementara itu, beberapa pelatihan yang telah digelar bagi guru di Kabupaten Probolinggo selama ini juga tidak lepas dari peran para koordinator pembantu KPI di Kabupaten Probolinggo. Yakni, Hosnan, Siti Nur Tamami, Hasan dan Kholid Mustafa.<br /><br />Sehubungan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, pembukaan pelatihan K 13 ini diisi dengan pembacaan sholawat dan diba’iyah bersama-sama. Sehingga nuansa religius sangat terasa dalam pelatihan tersebut.<br /><br />Ketua panitia Siti Nur Tamami mengungkapkan selain materi saintifik dengan penilaian, trainer KPI diminta untuk membagikan ilmunya tentang jurus sang guru sehingga menjadi bekal dalam mengajari anak didiknya.<br /><br />“Melalui pelatihan ini kami berharap para guru bisa mengaplikasikan, menyampaikan dan melaksanakan ilmu yang didapat sehingga benar-benar menjadi seorang guru yang handal, lebih profesional dan bersemangat dan menyenangkan, bermakna dan terpola,” ungkapnya. <strong>(Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)</strong><br /><br /></p>