Boyolali, <strong><em>NU Online</em></strong><br />
Madrasah/sekolah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU harus memenangi persaingan sekolah dalam era global. Untuk mewujudkan hal tersebut, setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan yakni disiplin, mau berubah diri, dan meningkatkan budaya sekolah. <br />
<br />
Demikian diungkapkan Prof Dr H Mansyur Ramli, ketua Pimpinan Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif NU saat membuka Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) Kepala Madrasah/Sekolah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah (Sabtu, 5/12) di Asrama Haji Donohudan Boyolali.<br />
<<>br />
Dalam kedisiplinan, Mansyur yang juga Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional menyambut positif gerakan "Ma’arif Indonesia on Time" yang dimotori Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. <br />
<br />
“Gerakan tepat waktu masuk sekolah dengan bel otomatis ini akan meningkatkan kualitas pendidikan NU. Karenanya, gerakan Ma’arif NU Jateng ini patut ditiru madrasah/sekolah di daerah lain,” harapnya. <br />
<br />
Lebih lanjut dia menjelaskan, “Ternyata peningkatan kualitas pendidikan sangat dipengaruhi mutu guru dan kemampuan manajerial kepala madrasah/sekolah. Karenanya, Rakerdin Kepala madrasah/sekolah ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan NU. Apalagi didukung dengan teknologi informasi, madrasah/sekolah NU pasti akan bisa bersaing di era global.”<br />
<br />
Sementara itu ketua PW Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah, Drs H Mulyani M Noor MPd menegaskan, “Kualitas pendidikan NU sangat mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan jumlah madrasah/sekolah di lingkungan Ma’arif NU sangat besar. Di Jawa Tengah saja, terdapat 2687 madrasah/sekolah.”Jumlah selengkapnya MI/SD 1621, MTs/SMP 734, MA/SMA/SMA 332, Perguruan Tinggi 16, total 2703 <br />
<br />
Karenanya, menurut kandidit doktor UNNES, “Rakerdin ini kepala madrasah/sekolah mendapatkan bekal dalam menjalankan program kerja selama setahun ke depan. Program kerja tersebut sebagai acuan kepala madrasah/sekolah dalam melaksanakan tugasnya.”<br />
<br />
Dalam kesempatan tersebut, Maarif NU Jateng merekomendasikan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) bukan menjadi satu-satunya penentu kelulusan. “Jangan seperti tahun sebelumnya, meskipun kerangka teoritisnya bukan menjadi satu-satunya penentu kelulusan, tetapi dalam praktiknya tetap saja menjadi penentu kelulusan,” tandasnya. <br />
<br />
Pada kesempatan tersebut, dihadiri Drs HM Adnan MA, ketua PWNU Jateng, Drs Budi Santoso MSi, Kepala biro bina lingkungan Setda Jateng, Dr Nur Abadi MPd, Kasi Kelembagaan Kanwil Kemenag Jateng, dan Drs Jasman Indratno MSi, Kasubag program Dinas pendidikan Jateng.<br />
<br />
Pada penutupan acara tersebut (26/12) dibagikan doorprize berupa laptop dan puluhan bel otomatis sekolah kepada peserta rakerdin. (hry)