Maarif NU Keluhkan Minimnya Pengembangan SDM Guru Swasta

Surabaya, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Upaya untuk meningkatkan kualitas guru, khususnya guru di sekolah swasta sampai kini masih belum maksimal. Hal ini, terkait dengan program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Jatim berupa sosiasiali dan pelatihan terhadap penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang masih belum menyentuh para guru swasta tersebut.<br /> <br /> Masih banyaknya guru swasta yang tidak tersentuh oleh program pelatihan soal penerapan KTSP itu, diungkapkan oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) yang melakukan penelitian sehubungan dengan masalah tersebut.<> <br /> <br /> ''Banyak guru dari LP Ma'arif yang belum mengikuti pelatihan tentang KTSP,'' kata Wakil Sekretaris PW LP Ma'arif NU Jatim, Sunan Fanani di Surabaya, (14/2).<br /> <br /> Sunan memberikan gambaran bahwa dalam penelitian tersebut ternyata dari 564 guru swasta di lingkungan LP Ma'arif NU rata-rata berkeinginan untuk mengikuti pelatihan tentang KTSP yang diselanggaran dinas pendidikan (Dispendik) di masaing-masing kota/kabupaten. Dari jumlah guru tersebut, papar Sunan, ternyata para guru ini sangat antusias mengikuti pelatihan tentang KTSP, pelatihan Infonasi Teknologi (IT), dan Pelatihan Tindakan Kelas (PTK).<br /> <br /> Begitu pula, terang Sunan, para guru itu juga berkeinginan mengikuti&nbsp; workshop sertifikasi guru. ''Selain itu, ada pula yang berkeinginan mengikuti pelatihan membuat desain pembelajaran, pelatihan penyiapan guru, dan sebagainya,'' tandas Sunan.<br /> <br /> Untuk meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) para guru swasta, jelas Sunan, setidaknya para guru itu harus mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan program pengembangan SDM. Misalnya, ia memberi contoh tentang banyaknya guru swasta yang belum ikut pelatihan school culture, penulisan KTI, kepempimpinan sekolah, manajemen perpustakaan, penyusunan restra (rencana strategis), hingga manajemen koperasi sekolah dan madrasah.<br /> <br /> Dalam penelitian yang diangkat LP Ma'arif itu, urai Sunan, memang banyak para guru swasta di lingkungan LP Ma'arif yang berkeinginan mengikuti pelatihan pembelajaran pendidikan Aswaja (Ahlussunah Wal Jamaah) serta ke-NU-an. <br /> <br /> ''Maklum, sampling yang diambil memang para guru di lingkungan LP Ma'arif, sehingga banyak yang ingin ikut pelatihan tersebut,'' tukas Sunan.<br /> <br /> Dai hasil penelitian itu pula, Sunan memberikan kesimpulan bahwa selama ini banyak guru swasta, khususnya di lingkungan LP Ma'arif yang belum ikut pelatihan terkait dengan pengembangan SDM yakni profesionalitas para guru swasta. Ini, jelas Sunan, bisa jadi dispendik kurang memperhatikan para guru swasta. ''Atau boleh jadi model pelatihan yang dilakukan untuk guru swasta belum sepenuhnya maksimal bagi para guru swasta,'' urai Sunan. (rep/mad)

Nasional LAINNYA