Jayapura, <strong><em>NU Online<br />
</em></strong>Lembaga Pendiikan Ma’arif NU Kota Jayapura memperkenalkan materi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang merupakan dasar-dasar dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU) kepada para siswa di Papua dalam kegiatan”Pesantren Kilat” selama seminggu mulai dari awal bulan hingga 8 Ramadhan kemarin.<br />
<br />
Para siswa juga diajak untuk mengkaji kitab kuning yang biasa dikaji di berbagai pesantren di Nusantara seperti kitab <em>Sullam Taufik</em> dan juga <em>Safinatun Naja</em> serta beberapa kitab dasar lainnya, baik yang meliputi bidang fikih maupun bidang tauhud dan akhlak.<> <br />
<br />
Menurut H Qomari, Sekertaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Papua, melalui pengenalan ajaran dasar Aswaja ini diharapkan para siswa kelak menjadi Muslim yang taat dan berpemahaman agama yang toleran, mengingat Papua merupakan propinsi yang multi etnis.<br />
<br />
”Kalangan Islam, terutama jamaah NU, diharapkan bisa menjadi faktor pemersatu, agar tidak terjadi ketegangan antar etnis dan antar agama,” katanya kepada <strong><em>NU Online</em></strong> di Jayapura, Kamis (11/9).<br />
<br />
Sementara itu kegairahan para siswa yang terdiri dari siswa SMP Nurul Huda dan MTS Ma’arif Jayapura itu terlihat dari keaktifan mereka mengikuti kegiatan yang diselenggarakan mulai jam 07.30 hingga jam 16.00 WIT. <br />
<br />
Peserta pesantren kilat ini terhitung 127 orang terdiri dari 76 santri putra dan 51 santri putra. Para peserta ini sebagian suku asli Papua, sehingga mereka berbisa bergaul secara multi etnis.<br />
<br />
Ditambahkan H Qomari, kegiatan ini penting untuk menjaga persaudaraan sesama Muslim di sana (<em>ukhuwah Islamiah</em>), serta dan persaudaraan antar etnis (<em>ukhuwah wathoniah</em>). Diharapkan kegiatan itu juga mempu mengintegrasikan berbagai masyarakat yang ada di sana sehingga kesatuan bisa terus dijaga.<br />
<br />
Kalangan siswa Muslim di Provinsi Papua saat ini cukup banyak jumlahnya sejalan dengan semakin luasnya lembaga pendidikan Islam di sana, terutama Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang telah menjangkau ke wilayah terpencil di propinsi paling timur itu. (nim)
