<p>Ciputat, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Selain kemacetan, Tangerang Selatan juga dikepung problem sampah. Bahkan, medio bulan ini, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengeluh akibat kebiasaan masyarakat Tangsel yang gemar membuang sampah di median jalan. <br /><br />Untuk mengatasi hal tersebut, Airin akan mengalokasikan anggaran dalam APBD Perubahan tahun 2011 ini untuk membeli beberapa tong sampah. Tong sampah akan ditempatkan di beberapa lokasi sebagai solusi penanganan masyarakat agar tidak membuang sampah di median jalan. Efektifkah?<br /><><br />Gagasan Wali Kota tersebut menjadi bahan diskusi para pelajar Tangsel saat mengikuti acara Seleksi Tahap II Anugerah Pelajar Teladan 2011, yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tangerang Selatan. <br /><br />"Pelajar dalam hal ini tidak boleh diam saja, mereka juga harus turut berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat, karena mereka memang bagian dari masyarakat," tandas Abdullah Mas'ud, Ketua LP Maarif NU Kota Tangsel di Ciputat, usai acara, (24/7). <br /><br />Diskusi tersebut digunakan sebagai parameter untuk mengetahui sejauhmana kepedulian seorang pelajar terhadap lingkungannya. Ternyata, para pelajar juga sangat peka terhadap masalah di sekelilingnya. Buktinya, ketika problem sampah disajikan dalam diskusi, mereka antusias dalam membahas. Bahkan mereka berhasil merumuskan ide menarik dalam penanganan sampah. "Ide itu adalah pendirian bank sampah," terang Mas'ud. <br /><br />LP Maarif NU sebagai lembaga yang menyuarakan aspirasi kalangan pendidikan, tambah Mas'ud, akan meneruskan gagasan bank sampah yang digagas para pelajar Tangsel ini ke Wali Kota. "Dalam waktu dekat, kami akan bertemu dengan Ibu Airin, ide bank sampah ini pasti akan kami sampaikan agar dapat ditindaklanjuti," ujar Mas'ud. <br /><br />Ide pendirian bank sampah ini bukanlah mimpi di siang bolong. Ini dapat diwujudkan dan telah terbukti efektif di beberapa daerah lain. Mas'ud menerangkan, bank saat ini bukan cuma untuk ngurusi data atau uang saja, karena sampah juga perlu "diurusi" dalam wahana yang bernama bank. Keberadaan bank sampah selain meningkatkan kebersihan lingkungan di daerah tersebut juga mampu memberikan pendapatan tambahan bagi warga sekitar.<br /><br />Di bank sampah, masyarakat menabung dalam bentuk sampah yang sudah dikelompokkan sesuai jenisnya: organik dan non organik. Mereka juga mendapatkan sejenis nomor rekening dan buku tabungan. Pada buku tabungan mereka tertera nilai Rupiah dari sampah yang sudah mereka tabung dan memang bisa ditarik dalam bentuk Rupiah (uang). <br /><br />Mas'ud menegaskan, "Jadi bukan menabung sampah lalu menarik sampah. Ini hebat, nabung sampah, lalu nasabah dapat menarik uang." Agar berjalan efektif, pengelola bank sampah ini akan bekerjasama dengan pihak terkait seperti para pengepul barang-barang plastik, kardus dan lain-lain. <br /><br />Kegiatan diskusi pelajar ini merupakan rangkaian dari seleksi Anugerah Pelajar Teladan 2011, yang acara puncak penganugerahannya akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Juli 2011. Pada acara puncak tersebut, LP. Maarif NU Kota Tangsel akan memberikan penghargaan dan beasiswa studi kepada para pelajar berprestasi di Tangsel, dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA. <br /><br /><strong>Redaktur: Mukafi Niam</strong></p>