Maarif Tak Gunakan Hasil Ujian Nasional Jadi Penentu Kelulusan

<P>Jakarta, <EM><STRONG>NU Online</STRONG></EM><BR>Ketua LP Maarif NU Nadjid Muhtar mengungkapkan bahwa pelaksanaan ujian nasional yang dilaksanakan pada minggu ini oleh siswa SMA tak digunakan sebagai penentu kelulusan siswa.</P> <P>“Ini bukan untuk menentukan lulus dan tidak lulus siswa, yang menentukan adalah guru, bukan pemerintah. Ini merupakan salah satu usaha mapping untuk mengetahui mutu pendidikan nasional,” tandasnya, Rabu (8/6).</P><> <P>Dikatakannya bahwa memang sebelumnya ada sekolah Maarif yang menolak untuk mengikuti Ujian Nasional, tetapi setelah di cek ke pengurus Maarif wilayah, semua mengikutinya.</P> <P>Bagi Maarif, kelulusan siswa menggunakan standar pelajaran yang sudah umum seperti Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan lainnya, tetapi untuk sekolah Maarif ditambah materi-materi tertentu seperti Aswaja.</P> <P>Untung saja, saat ini pemerintah membebaskan biaya ujian dan menindak tegas kepala sekolah yang masih menarik iuran tambahan. Hal ini dapat membantu mengurangi beban orang tua dalam pendidikan.</P> <P>“Ini cukup bagus, tak boleh memberatkan orang tua. Memang masih ada beberapa sekolah yang komite sekolahnya masih memerlukan dana. Ini masih perlu diatur dan diteliti, kalau terlalu berat, jangan,” imbuhnya.</P> <P>Permasalahan Ujian Nasional yang dirasanya belum beres adalah mereka yang tak lulus dan terpaksa mengikuti ujian ulangan Juli mendatang sehingga tak bisa mendaftar di sekolah negeri.</P> <P>Saat ini karena belum ada badan independent pelaksana Ujian Nasional sesuai ketentuan Sisdiknas, maka penyelenggara sementara ditunjuk oleh Litbang Diknas.(mkf)</P> <P> </P>

Nasional LAINNYA