Makna Pendidikan Menurut LP Ma'arif NU dan Pergunu

Ilustrasi: Makna pendidikan itu adalah proses menyiapkan anak baik akalnya, fisiknya atau keterampilannya, dan ruhnya, jiwanya, karakternya sehingga dia menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
<p>Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma&rsquo;arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Zainal Arifin Junaidi memaknai pendidikan sebagai proses menyiapkan anak didik dari akal, fisik, hingga ruh dan karakternya. Tujuan utamanya, menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&quot;Makna pendidikan itu adalah proses menyiapkan anak baik akalnya, fisiknya atau keterampilannya, dan ruhnya, jiwanya, karakternya sehingga dia menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat,&quot; kata Arifin kepada <em>NU Online,</em> Ahad (2/5).&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Pemaknaan itu sejalan dengan tahap pendidikan bagi tumbuh kembang seorang anak yang telah ditetapkan oleh UNESCO &nbsp;(Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB). Menurut UNESCO, tahap pertama pendidikan adalah <em>how to know</em>&nbsp;(bagaimana mengetahui).&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&quot;Di situlah yang disebut dengan bagaimana mempersiapkan akal atau otak bagi anak didik kita,&quot; ungkap Arifin.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kedua, <em>how to do</em>&nbsp;(bagaimana melakukan). Pada tahap ini, seorang anak dididik untuk melaksanakan segala yang diketahuinya. Menurut Arifin, tahap ini sejalan dengan prinsip atau pemaknaan terhadap pendidikan yang dimiliki LP Ma&rsquo;arif NU yakni sebagai proses persiapan keterampilan anak didik.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&quot;Makna pendidikan yang ketiga adalah <em>how to be</em>&nbsp;(bagaimana menjadi). Inilah proses agar anak itu menjadi seseorang, menjadi manusia atau menjadi diri sendiri. Itu yang tadi saya sebutkan yang diikuti Ma&rsquo;arif&nbsp;NU itu adalah mempersiapkan ruh, jiwa, dan karakternya,&quot; ucap Arifin.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Keempat adalah <em>how to live together</em>&nbsp;(bagaimana hidup bersama). Artinya, pendidikan sebagai pembentukan karakter agar anak didik memiliki kesadaran untuk hidup bersama dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan makna pendidikan LP Ma&rsquo;arif NU yakni sebuah proses untuk membuat anak menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&quot;Itulah makna pendidikan yang kita ikuti dan tentu saja pendidikan itu sangat bermakna bagi perjalanan hidup, tidak hanya seseorang, tapi juga bangsa. Karena itu kita harus terus mendidik dengan sebaik-baiknya, karena masa yang akan datang bisa menjadi baik kalau pendidikan yang sekarang kita laksanakan ini baik,&quot; katanya.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Dihubungi terpisah, Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) Aris Adi Leksono memaknai pendidikan sebagai proses penyadaran untuk membuat individu menjadi bermakna, melalui<em> washilah</em> atau perantara pengetahuan yang telah didapat.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&quot;Bermakna itu sebagaimana hadits Rasulullah, <em>khairunnas anfauhum linnas,</em> yaitu sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya. Orang kalau ingin bermanfaat tentu harus berilmu, beramal, dan memiliki kompetensi,&quot;&nbsp;kata Aris.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Hal tersebut, menurutnya, penting untuk digarisbawahi sehingga arah pendidikan di Indonesia tidak hanya sekadar membangun konsep, tetapi juga mendorong agar menciptakan individu-individu yang terampil.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&quot;Selanjutnya mereka itu kan akan berkiprah di masyarakat, sehingga memiliki kontribusi terhadap perkembangan bangsa dan negara,&quot; pungkas Aris.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Pewarta: Aru Lego Triono<br /> Editor: Kendi Setiawan</p>

Nasional LAINNYA