<div>Jakarta, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span></div><div>Menteri Sosial (Mensos), Idrus Marham menerima kunjungan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU yang dipimpin oleh Ketuanya, Muhamad Ali Yusuf, di Kantor Kementerian Sosial RI, Jakarta,Selasa (20/2).</div><div><br></div><div>Dalam pertemuan tersebut, Ali Yusuf menyampaikan pandangan-pandangan dan program-program yang telah dan sedang dilaksanakan oleh LPBI NU. Di antaranya program mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam, kegiatan tanggap darurat saat bencana dan pemulihan setelah bencana alam, NU Peduli Kemanusiaan di Asmat Papua, serta Aksi Kemanusiaan untuk Rohingya di Myanmar dan Bangladesh.</div><div><br></div><div>Yayah Ruchyati, Sekretaris LPBI NU menambahkan LPBI PBNU juga memiliki program terkait pelestarian lingkungan dan pengendalian perubahan iklim di antaranya <span style="font-style: italic;">Pesantren Hijau</span>. Program tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian para santri terhadap pelestarian lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. </div><div><br></div><div>Selain itu, LPBI NU juga menginisiasi pembentukan Bank Sampah Nusantara di beberapa daerah.</div><div><br></div><div>Menteri Sosial RI, Idrus Marham mengapresiasi kerja-kerja yang telah dilakukan LPBI NU yang bermanfaat tidak hanya bagi warga nahdliyyin (NU) tapi juga untuk masyarakat luas. </div><div><br></div><div>“Program Kemensos seperti Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Program Keluarga Harapan (PKH) dapat disinergikan dengan LPBI NU, yang penting niat dan visinya sudah sama, tinggal melakukan aksi bersama,” ujar Idrus. </div><div><br></div><div>Menurut Idrus, sinergi antar pihak sangat diperlukan dan penting karena hampir tidak ada persoalan di negara ini yang dapat diselesaikan hanya oleh satu pihak saja. Selain itu, sinergi juga akan lebih menjamin adanya keberlangsungan baik kegiatan maupun manfaat dari kegiatan tersebut. </div><div><br></div><div>Pertemuan selama hampir 1 (satu) jam ini diakhiri dengan saling memberikan cindera mata berupa buku dan foto bersama.<span style="font-weight: bold;"> (Red: Kendi Setiawan)</span></div><div><br></div>