Literasi Numerasi

Muara Pendidikan adalah Terbentuknya Akhlakul Karimah Peserta Didik

Poto Wakil Ketua LP Ma'arif NU PBNU Gus Mijiburohman, saat memberikan sambutan dalam Pelatihan Literasi Numerasi bagi Guru-guru se Jawa Barat POP jenjang Sekolah DasarSDF

Jakarta, Ma’arif NU Online,- Pelatihan Jarak Jauh Literasi Numerasi Program Organisasi Penggerak (POP) Jenjang Sekolah Dasar (SD) bagi kepala sekolah dan guru-guru se Jawa Barat dilaksanakan secara daring pada Selasa, 27 September 2022.. Pada kesempatan ini Wakil Ketua LP Ma’arif NU PBNU Gus Mujiburohman berkesempatan memberikan sambutan dan membuka secara resmi kegiatan ini mewakili Ketua LP Ma’arif NU PBNU  KH. Muhammad Ali Ramdhani.

Gus Mujib demikian panggilan akrab beliau-Wakil Ketua LP ma'arif NU PBNU menegaskan bahwa Muara pendidikan adalah terbentuknya akhlakul karimah peserta didik, Maka, ​​pendidikan modern saat ini, guru memiliki tugas yang cukup berat yaitu menanamkan nilai-nilai karakter dan akhlak yang mulai terhadap peserta didik. Guru dituntut untuk menjadikan anak didiknya cerdas, berkakter, dan berakhlak mulia. Cerdas saja tidak cukup, bahkan saat ini orang yang cerdas justru dapat membahayakan orang lain karena jika cerdas saja tanpa dibarengi dengan akhlak dan karakter dapat merugikan dan membahayakan orang lain, tegasnya

Gus Mujib –lebih lanjut menguraikan  bahwa Islam adalah agama yang mementingkan hubungan baik dengan Allah dan hubungan baik dengan sesama manusia. Hubungan baik dengan Allah tercapai melalui takwa. Hubungan baik dengan sesama manusia tercapai melalui akhlak. Akhlak yang mulia berkaitan dengan iman. Nabi pernah ditanya, “Ya Rasulallah, Mukmin manakah yang lebih utama imannya?” Nabi menjawab, “Yang terbaik akhlaknya.” Ungkap Gus Mujib.

Oleh karenanya, peningkatan kemampuan di bidang literasi dan numerasi itu sangat penting untuk mengingkatkan kualitas peserta didik untuk mempersiapkan diri mereka siap bersaing dan berkompetisi dengan orang lain. Tetapi ada yang lebih penting lagi dari peningkatan literasi dan numerasi yaitu penanaman akhlakul karimah pada  peserta didik, terang Gus Mujib,

Sementara Ketua Tim POP Jenjang SD LP Ma’arif NU Dr. Suardi, dalam sambutannya, juga berpesan kepada seluruh peserta pelatihan bahwa selain peningkatan kemampuan literasi dan numerasi yang lebih penting lagi adalah penguatan karakter siswa karena karakter siswa saat ini terus tergerus dengan semakin majunya teknologi dan informasi. Ilmu pengetahun dapat dipelajari melalui LMS melalui kemajuan teknologi tetapi karakter tidak dapat dipelajari dari teknologi atau LMS, tetapi karakter  hanya didapat dan dipelajari dari suri tauladan atau praktik baik  bapak ibu sebagai guru sebagaimana guru-guru dan kyai-kyai kita zaman dulu yang mengajar dan mendidik kita dengan hati yang ikhlas tanpa mengharap pamrih apapun, mereka para kyai itu benar-benar menjadi teladan dan panutan bagi santri dan murid-muridnya, jelasnya.

Figur teladan dan panutan inilah yang saat ini sudah mulai luntur dan kendur. Sebagian kalangan menyebut saat ini kita krisis keteladanan. Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi agar anak-anak didik kita betul-betul memiliki teladan yang baik sebagai panutan mereka dalam kehidupan sehari-hari, pungkas Suardi.

Pelatihan literasi dan numerasi untuk kepala sekolah dan guru ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 27-29 September 2022 diikuti oleh 212 peserta secara daring. Pelatihan ini ini merupakan rangkaian lanjutan POP yang diikuti oleh kepala sekolah dan guru dari Provinsi Jawa Barat. Nara sumber dalam pelatihan ini adalah fasilitator-fasilitator daerah (Fasda) dari dua provinsi tersebut yang telah dilatih beberapa bulan sebelumnya. Admin.


Nasional LAINNYA