NU Sumedang Resmikan Pesantren SMK Maarif 2

<p>Sumedang, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Adalah konsekuensi logis manakala seseorang menginginkan dalam kehidupannya untuk selalu melakukan yang terbaik dan alangkah baiknya bila kebaikan itu berlaku secara massif dan komprehensif. <br /><br />Begitu juga dengan pengurus Cabang NU Sumedang yang menginginkan dalam periode masa jabatannya dapat mempersembahkan yang terbaik tidak hanya bagi warga nahdliyyin saja tetapi dapat berlaku bagi pemerintah, karena NU selalu menjadi penopang agenda atau program pemerintah yang merakyat. <br /><><br />Demikian disampaikan oleh Ketua PCNU Sumedang H Sadulloh dalam sambutannya, pada saat peresmian Pondok pesantren Daarul Maarif kabupaten Sumedang.<br /><br />NU sudah sejak lama konsen dengan dunia pendidikan yang penuh tanggung jawab antara pendidikan formal dan&nbsp; nonformal. &ldquo;Dalam perjalanan sejarah, para ulama dahulu penggagas pendirian NU terlebih dahulu menelorkan Tashwirul Afkar atau kajian pemikiran, dengan asumsi bahwa seseorang yang cerdas akalnya maka akan memiliki sikap imun terhadap penetrasi virus ideologi serampangan,&rdquo; katanya.<br /><br />Sementara itu KH Adam Malik Ibrahim dalam taushiyahnya, mengajak semua elemen NU dimanapun berada baik yang ada di legislatif maupun eksekutif agar dapat melakukan sesuatu yang terbaik tidak hanya yang dapat dirasakan oleh warga nahdliyyin semata tetapi semua anak bangsa sebagaimana yang dilakukan oleh para penggagas resolusi jihad. <br /><br />&ldquo;Mereka tidak hanya memikirkan bagaimana nasib NU dan warganya tetapi berpikir yang lebih luas (inklusif) bagi semua elemen bangsa,&rdquo; paparnya.<br /><br />Adapun ketua LP Maarif Drs Rahmat Hidayat, dalam sambutannya menyatakan bahwa LP Maarif sebagai pelaksana tugas PCNU dalam bidang pendidikan sangat berharap kalau hadirnya pesantren ini dapat memperkuat komitmen NU Sumedang dalam mengimplementasikan pendidikan berkarakter sebagaimana yang diprogramkan oleh kementerian Pendidikan dan kebudayaan akhir-akhir ini, sehingga siswa yang dihasilkan dari satuan pendidikan Maarif tidak hanya mapan dari segi intelektual akan tetapi dapat menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang dikaji dalam kegiatan pendidikan kepesantrenan. <br />&nbsp;&nbsp;&nbsp; <br /><br /><br /><strong>Redaktur&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Mukafi Niam</strong><br /><strong>Kontributor : Aceng Muhyi</strong></p>

Nasional LAINNYA