Para Pengasuh Pesantren Berharap Pilpres Jaga Kerukunan Bangsa

<p>Jombang, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Para pengasuh pesantren yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) mengingatkan bahwa menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden RI, banyak pernyataan dan aksi yang dikeluarkan berbagai pihak yang berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa.&nbsp;<br /><><br />&ldquo;Pesta demokrasi yang seyogyanya dapat memberikan manfaat buat kita malah menyebabkan bangsa kita berpotensi terbelah,&rdquo; tandas Ketua Majlis Pembina MP3I, KH Salahuddin Wahid dalam rilisnya, Selasa (8/7).<br /><br />Organisasi yang menghimpun sejumlah pesantren ini juga mengajak untuk kembali mengingat sejumlah amanah seperti yang diingatkan Allah dalam surat Al-Imran ayat 103 yakni, &ldquo;Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.&rdquo;<br /><br />Demikian juga masa lalu atau sejarah bangsa Indonesia, bahwa sejak dahulu selalu &nbsp;menjadi sasaran berbagai kekuatan besar dan lebih dari 350 tahun mereka berhasil menjajah dengan politik devide et impera atau memecah belah persatuan.<br /><br />Sejumlah kiai yang bertemu di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur ini kembali mengingatkan fatwa para ulama pesantren dibawah pimpinan hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari dalam Resolusi Jihad yang intinya adalah kesediaan berkorban jiwa dan raga demi mempertahankan kemerdekaan melawan berbagai bentuk penjajahan. Juga pesan Bung Karno yaitu &ldquo;perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri&rdquo;.<br /><br />Pada kesempatan ini, sejumlah pengasuh ini mengingatkan pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman yaitu &ldquo;dalam menghadapi keadaan apapun, jangan lengah, sebab kelengahan menimbulkan kelemahan dan kelemahan menimbulkan kekalahan, sedangkan kekalahan menimbulkan penderitaan.&rdquo;<br /><br />Karena itu para kiai yang berkumpul diantaranya Ketua Majlis Pembina MP3I (KH Salahuddin Wahid), Ketua Majelis Mustasyar MP3I (Letjend (Purn.) Ir H Azwar Anas), Ketua Umum MP3I (KH M Zaim Ahmad Ma&rsquo;shoem) serta Sekjen MP3I (Dr H Shofiyullah Muzammil, M Ag) mengajak seluruh elemen bangsa, terutama para elite politik untuk bersama-sama menjaga kerukunan dan persatuan bangsa, dengan mengutamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan kelompok.<br /><br />&ldquo;Kami menyerukan kepada pemegang hak pilih untuk menggunakan haknya dengan secara bertanggungjawab. Semua calon adalah putra terpilih untuk menjadi pemimpin nasional,&rdquo; tandas Gus Solah.&nbsp;</p> <p>Pasca pemilihan presiden, baik pasangan yang mendapat amanah rakyat ataupun yang belum, untuk bekerjasama bahu membahu membangun bangsa dan negara Indonesia dalam mewujudkan amanat para pendiri bangsa yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.</p> <p>&ldquo;Kami komunitas pesantren yang sejak lima abad lalu menjadi soko guru pendidikan di Nusantara, menyambut baik dan mendukung sepenuhnya i'tikad mulia pasangan yang mendapat amanat rakyat untuk mendayagunakan pesantren dalam membangun Indonesia,&rdquo; katanya. Oleh karena itu MP3I mengajak para pengasuh pesantren memanfaatkan secara positif i'tikad mulia tersebut dalam mendayagunakan pesantren menuju kemandirian, kemajuan dan kesejahteraan, pungkasnya. &nbsp;<strong>(syaifullah/mukafi niam)</strong></p>

Nasional LAINNYA