<div>Jakarta, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 telah berlangsung damai. Banyak pengamat yang menyatakan bukan saja kontestasi pemilihan presiden, tetapi juga ideologi. Melihat hal tersebut, Peneliti Indonesia asal Amerika James Housterey meminta agar Nahdlatul Ulama dapat merangkul ulama di luar NU.<br></div><div><br></div><div>"Merangkul ulama di luar NU penting," kata James saat diskusi bertajuk <span style="font-style: italic;">NU, Diplomasi, dan Pilpres 2019</span> di Sekretariat Pengurus Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (1/5).<br></div><div><br></div><div>Lebih dari itu, lanjutnya, jika ada pertemuan NU dan Muhammadiyah tidak lagi membahas kesuksesan Pemilu 2019. "Yang harus dipikirkan adalah Pemilu 2024," kata Assosiate Professor Universitas Emory Atlanta, Amerika Serikat itu.</div><div><br></div><div>Oleh karena itu, ke depan, James meminta agar para ulama moderat dapat sering menjalin silaturahim dengan saudara-saudara Muslim lain. "Kalangan moderat lebih sering silaturahim. Wibawa bisa merangkul kawan-kawan pihak lain," ujarnya.</div><div><br></div><div>Selain James, Ketua Lakpesdam 2015-2020 Rumadi Ahmad juga menjadi narasumber dalam diskusi yang dilaksanakan dalam rangka Harlah Ke-34 Lakpesdam ini. Kegiatan ini juga dihadiri oleh tokoh perintis Lakpesdam H Abdullah Syarwani dan H Tosari Wijaya. (<span style="font-weight: bold;">Syakir NF/Muiz</span>)</div>
