Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br />
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan golput merupakan hak dari setiap warga negara untuk tidak memilih. Namun, ia menyatakan tidak setuju dengan gerakan atau kempanye yang mendorong orang untuk golput. Upaya ini akan menghambat proses penegakan kekuasaan yang dijalankan melalui pemilihan umum.<br />
<br />
"Kalau orang memilih golput semua, lalu proses pemilu untuk menentukan pemimpin atau menegakkan kekuasaan menjadi kacau nantinya," katanya saat memberikan tausiyah pada Muskerwil dan Pelantikan Pengurus PWNU Banten di Serang, Rabu (28/1).<><br />
<br />
Ditegaskannya, dalam pemilu yang akan datang, PBNU tidak akan memberikan instruksi untuk mencoblos partai tertentu atau figur tertentu dalam pemilihan presiden. Ini berlaku kepada para pengurus dan warga NU tanpa kecuali. <br />
<br />
Namun demikian, ia berharap agar warga NU memilih partai yang secara ideologis memiliki kesamaan pandangan dan pemikiran dengan NU, untuk kebesaran NU dan mengabdi kepada ummat.<br />
<br />
"Warga NU harus ikut siapa saja yang membela kebenaran dan mengingatkan siapa saja yang salah. Bukan berarti tidak punya pilihan alias golput," kata<br />
<br />
Ditambahkannya, NU adalah tempat berkumpulnya para ulama yang mengorganisir diri untuk menyerukan kebenaran sesuai akidah Islam. Para ulama juga diharapkan untuk memberikan bimbingan kepada ummat dengan mengutamakan kepentingan bangsa. <br />
<br />
"Jangan mau dijadikan alat untuk meraih kepentingan sekelompok orang yang akhirnya akan menghancurkan dan memecah belah NU itu sendiri," katanya. (idc/mad)