<p>Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Sering terjadinya kecelakaan dalam penggunaan tabung elpiji tiga kilogram membuat masyarakat menjadi takut dan resah, sementara alternative energi lainnya untuk memasak susah, tidak praktis dan mahal. Kecelakaan sebagian disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat bagaimana menggunakan LPG secara aman, karena memang merupakan kebiasaan baru setelah selama puluhan tahun menggunakan minyak tanah.<br /><br />Atas persoalan tersebut, PBNU turut membantu pemerintah dalam melaksanakan program bagaimana menggunakan LPG secara aman, dengan melakukan diklat tenaga penyuluh lapangan penggunaan LPG 3 kilogram bekerjasama dengan Kementerian Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) di gedung PBNU, Rabu-Kamis (25-26 Mei.<br /><><br />Pelatihan ini diikuti oleh para pemuka masyarakat di seputar Jakarta yang nantinya bisa disebarluaskan kepada anggota dan komunitasnya sehingga terjadi proses getok tular secara alamiah yang pada akhirnya masyarakat secara umum mampu menggunakan elpiji secara aman. <br /><br />Muhammad Teguh Pamudji, dari Badiklat ESDM mengungkapkan pergantian dari penggunaan minyak tanah ke elpiji ini merupakan perubahan budaya teknologi yang lebih rumit karena elpiji perlu menggunakan tabung, regulator, selang dan lainnya dan perlu pemahaman tentang standar keamanan tersendiri dalam penggunaannya. Sampai saat ini, program konversi yang sudah dimulai tahun 2007-2008 lalu sampai Mei 2011 ini sudah terdistribusi sebanyak 50 juta tabung.<br /><br />“Banyaknya kasus kecelakaan pada tahun 2010 lalu akibat kerusakan pada karet, selang dan saluran gas karena kurangnya pemahaman masyarakat,” katanya ketika membuka acara. Ia tidak menampik kecelakaan tersebut sebagian karena adanya kecurangan dari para oknum yang mengoplos gas bersubsidi tiga kilo ke 12 kilo yang dijual dengan harga lebih mahal. <br /><br />Untuk mengurangi terjadinya kecelakaan ini, lembaganya telah membentuk Satgas Edukasi dan Sosialisasi Tenaga Penyuluh Lapangan. Para tenaga penyuluh ini diberi pengetahuan yang komprehensif yang nantinya pengetahuan tersebut disebarluaskan kepada masyarakat bagaimana mengoperasikan kompor gas secara aman.<br /><br />Materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut meliputi penjelasan program konversi minyak tanah ke LPG, pengenalan LPG tabung 3 kg, tata cara penggunaan dan perawatan LPG, penanganan kebocoran dan kebakaran LPG, ketrampilan berkomunikasi untuk penyuluh dan asuransi. <br /><br />Penulis: Mukafi Niam<br /><br /></p>
