PBNU: Pilpres 2019 Jangan Dibelah Capres-Cawapres Islam dan Anti-Islam

<div>Jakarta, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online<br></span></div><div>Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama H Helmy Faishal Zaini mengajak masyarakat agar dalam memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dilakukan secara cermat, yakni dengan melihat program-program yang telah disampaikannya.<br></div><div><br></div><div>"Marilah kita bersama-sama (memilih capres-cawapres) dengan pendekatan program yang sudah ditampakkan kedua pasangan calon ini, melihat secara jernih," kata Helmy di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (15/4).</div><div><br></div><div>Ia juga mengajak pilpres tidak ditarik pada politik identitas dengan membelahnya antara calon yang Islam dan anti-Islam. Sebab menurutnya, pengelompokkan tersebut membahayakan bagi kesatuan bangsa Indonesia.</div><div><br></div><div>"Lebih baik pada hari tenang ini, mari kita kedepankan calon pemimpin kita yang mempunyai keberpihakan kepada rakyat. Jangan dipolarisasi Islam dan anti-Islam," jelasnya.</div><div><br></div><div><div>Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, pemilu yang jujur dan adil adalah wasīlah mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional. Karena itu, kepada seluruh warga negara yang telah memenuhi syarat.&nbsp;</div><div><br></div><div>“Nahdlatul Ulama mengimbau agar tidak golput. Gunakan hak pilih dengan nalar dan nurani untuk memilih calon presiden dan wakil presiden serta calon-calon wakil rakyat (DPD, DPR, DPRD) yang memenuhi kriteria profetik <span style="font-style: italic;">shidiq, tablīgh, amânah, dan fathânah</span>,” katanya pada konferensi persi di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (15/4).&nbsp;</div><div><br></div><div>Kiai Said menambahkan, PBNU juga mengajak kepada seluruh jajaran penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP), juga Sentra Gakkumdu (Sentra Penegakkan Hukum Terpadu) untuk menjamin penyelenggaraan pemilu seadil-adilnya, sejujur-jujurnya, sebersih-bersihnya demi mewujudkan demokrasi Indonesia yang bermartabat.&nbsp;</div><div><br></div></div><div>Sebagai informasi, pemilu 2019 mencatat sejarah baru dalam perjalanan pesta demokrasi di Indonesia. Untuk pertama kalinya, pileg dan pilpres diselenggarakan secara serentak. Pemilu Serentak akan digelar pada 17 April 2019. <span style="font-weight: bold;">(Husni Sahal/Abdullah Alawi)</span></div><div><br></div>

Nasional LAINNYA