<p>Jember, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jember berharap agar Pemerintah dan KPU menjaga amanah dalam bekerja demi suasana kondusif di masyarakat. Sebab, simpul-simpul masyarakat sekarang terbelah ke dalam dua kubu Capres-Cawapres yang sama-sama yakin menang. Karena itu, tindakan-tindakan tidak terpuji, terutama dalam proses rekapitulasi suara, harus dihindari.<br /><><br />“Sedikit saja ada kecurangan, pasti memicu kemarahan salah satu belah. Pasti. Ini sensitif sekali. Karena itu, penyelenggara Pilpres, harus hati-hati,” tegas Wakil Sekretaris PCNU Jember M Eksan di kediamannya, Kamis (10/7).<br /><br />Menurut pengasuh pesantren mahasiswa Nuris 2 Mangli itu, saat ini sudah kadung terbangun dua opini di masyarakat. Keduanya masing-masing mengklaim pihaknya sebagai calon pemenang Pilpres berdasarkan rilis dua kelompok quick count berbeda. Kendati demikian, masyarakat masih percaya bahwa keputusan akhir ada di tangan penyelenggara Pilpres. Sehingga, detik demi detik, masyarakat selalu memantau kerja PPK, KPUD dan sebagainya.<br /><br />“Tapi kalau KPU jujur dan transparan, saya yakin semuanya aman-aman saja. Dan PCNU Jember sangat mendukung agar KPU fair dalam soal ini dengan segala akibatnya,” lanjut Eksan.<br /><br />Hasil sementara penghitungan cepat suara Pilpres 9 Juli lalu, Jokowi-JK unggul dengan angka tipis di kabupaten Jember, sekitar 150 ribu suara. (<strong>Aryudi A Razaq/Alhafiz K</strong>)</p>
Nasional
PCNU Jember: Kejujuran KPU Kini Kunci Penyelenggara Pilpres
- Jumat, 11 Juli 2014 | 06:17 WIB
