PCNU Kota Probolinggo Bentuk LPTNU

<p>Probolinggo, <strong><em>NU Online</em></strong><br />Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo membentuk Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU). Pembentukan lajnah yang baru ditetapkan pada Muktamar Makassar 2010 ini dilakukan LPTNU keberadaan LPTNU sangat dibutuhkan dan akan menjadi sebuah kebanggaan warga NU Kota Probolinggo.<><br /><br />Demikian disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Probolinggo Maksum Subani ketika ditemui <em>NU Online</em>, Senin (11/3). &ldquo;LPTNU dibentuk dengan harapan PCNU Kota Probolinggo bisa memiliki perguruan tinggi NU yang menjadi kebanggaan warga NU Kota Probolinggo,&rdquo; ujarnya.<br /><br />Menurut Maksum, pembentukan lajnah ini dilakukan secara bersamaan dengan rapat koordinasi dan konsolidasi dalam rangka untuk menyusun kepengurusan lembaga dan lajnah di PCNU Kota Probolinggo. Kepengurusan ini disusun sesuai dengan kebutuhan yang ada di Kota Probolinggo.<br /><br />&ldquo;Hanya satu lembaga yang tidak dibentuk oleh PCNU Kota Probolinggo. Yaitu, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU). Hal ini dilakukan karena lembaga tersebut merupakan lembaga baru yang masih akan dipelajari urgensinya bagi &nbsp;PCNU Kota Probolinggo,&rdquo; jelasnya.<br /><br />Dikatakan Maksum, dalam penyusunan kepengurusan lembaga dan lajnah ini pihaknya tidak asal tunjuk, tetapi juga didasarkan kepada loyalitas terhadap organisasi NU. Sebab ada sebagian ketua lembaga dan lajnah yang dipertahankan. Namun ada juga yang diganti baru berdasarkan beberapa pertimbangan.<br /><br />&ldquo;Ketua Lembaga dan Lajnah yang masih aktif akan tetap dipertahankan dan ditetapkan lagi sebagai ketua. Kalau ketua lama itu tidak aktif maka harus dipilih dari jajaran di bawahnya yang paling aktif untuk dinaikkan menjadi ketua. Apabila tidak ada yang aktif, maka harus memilih dan menunjuk orang baru untuk menjadi ketua Lembaga dan Lajnah,&rdquo; terangnya.<br /><br />Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut menurut Maksum, maka sedikitnya ada tinggal lima ketua lembaga dan lajnah saja yang bertahan. Yaitu, LP Maarif NU, Lembaga Waqaf dan Pertanahan (LWP) NU, Lembaga Bahtus Masail (LBM) NU, Rabithah Ma'ahidil Islami (RMI) dan Lajnah Falakiyah (LF) NU.<br /><br /><br /><br /><strong>Redaktur &nbsp; &nbsp; : A. Khoirul Anam</strong><br /><strong>Kontributor : Syamsul Akbar</strong></p>

Nasional LAINNYA