Makassar, <strong><em>NU Online<br />
</em></strong>Nahdlatul Ulama ke depan diminta jangan terlalu terlibat dalam kegiatan politik praktis. NU harus tetap menjalankan politik kebangsaan dan keumatan sehingga tidak dibawa-bawa oleh kepentingan pragmatis.<br />
<br />
Sekretaris Tanfidziyah PCNU Kota Pariaman, Sumatera Barat, Muhammad Nur Tuanku Bagindo kepada <em>NU Online</em>, Selasa (23/3) di arena Muktamar NU ke-32 mengatakan, NU harus belajar dari pengalaman pilpres 2004.<<>br />
<br />
Saat itu, para "elit" PBNU beserta jajarannya ke bawah terlibat secara langsung dalam hiruk-pikuk politik praktis. Dan paktis semua perhatian NU tersedot ke dalam momen sesaat itu.<br />
<br />
“NU mestinya tidak kemana-mana, tapi ada di mana-mana tersebut harus diimplementasi oleh segenap jajaran pengurus PBNU. NU harus tetap focus kepada kegiatan sosial keagamaan, pendidikan dan kebutuhan umat lainnya,” kata Muhammad Nur mantan Ketua KNPI Kota Pariaman ini.<br />
<br />
Tingginya intensitas keterlibatan segelintir elit NU dalam kegiatan politik praktis, terutama menjelang pilpres, pemilu dan pemilukada, seringkali menimbulkan benturan di tingkat akar rumput. Ironisnya, benturan tersebut dapat merusak ukhuwah dikalangan warga nahdliyin sendiri, tutur Muhammad Nur lagi.<br />
<br />
Terkait dengan program penanggulangan bencana yang dilakukan PBNU melalui CBDRMNU di Kota Pariaman, Muhammad Nur menilai program tersebut sangat membantu masyarakat yang tengah mengalami bencana. Dengan berbagai program dan tahapan, CBDRMNU berhasil menyentuh kepentingan umat di tengah kegalauan dan keresahan akibat bencana.<br />
<br />
“Dari informasi yang diperoleh, CBDRMNU saat ini masih merupakan badan ad hoc dari PBNU. Belajar dari kondisi wilayah Indonesia yang rawan bencana, baik gempa bumi, banjir, longsor yang hampir setiap saat terjadi di Indonesia. Sudah saatnya PBNU melalui muktamar ke-32 ini menjadikan CBDRMNU sebagai sebuah lembaga di tubuh PBNU. Sehingga ruang gerak dari program CBDRMNU dapat lebih fokus dan terarah sampai ke tingkat wilayah dan cabang,” kata Muhammad Nur (arm)