PCNU yang Maju, Punya LP Ma'arif yang Maju

<p>Kebumen, <strong><em>NUOnline</em></strong><br />Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abu Hafsin mengatakan, wajah NU salah satunya bisa dilihat dari Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif-nya. Artinya, jika LP Ma'arif-nya bagus, maka NU nya akan kelihatan bagus. Sebaliknya, jika LP Ma'arif-nya kurang bagus, maka wajah NU juga kelihatan kurang bagus.<br /><><br />"Kenyataan bahwa NU maju, LP Ma'arif -nya maju, adalah sesuatu yang aksiomatik," ungkap Abu Hafsin saat membuka acara rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) dan peluncuran Porsema IX dan Olimpiade Sains Nahdhatul Ulama (OSNU) tingkat Jawa Tengah di Candisari Hotel Jawa Tengah, Sabtu (25/4) sore.<br /><br />Dikatakan, kalau NU dilihat dari pendidikan pesantrennya, semua orang sudah paham. Pesantren NU amat dikenal dengan kedalaman ilmu agamanya dan pembangun moral masyarakat. Tetapi, jika NU dilihat dari lembaga pendidikan formalnya, masih ada sebagian masyarakat yang kurang paham.<br /><br />Karena itu, lanjutnya, NU maju atau tidak tergantung LP Ma'arif-nya bergerak atau tidak. PCNU yang tidak maju, hampir pasti tidak punya LP Ma'arif yang maju. Sebaliknya, PCNU yang maju hampir pasti punya LP Ma'arif yang maju. Ini, sesuatu yang aksiomatik. Karena, kenyataan yang tidak mungkin dibuktikan kesalahannya.<br /><br />Abu Hafsin yang juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang itu mengaku berbangga, karena saat ini banyak kemajuan di LP Ma'arif. Semangat untuk lebih mencintai Ma'arif, dan semangat untuk menanamkan nilai aswaja makin dalam dan tertata rapi. <br /><br />Saat ini, lanjutnya, LP Ma'arif di berbagai tingkatan terus bergerak ke arah yang lebih baik.<br />Di beberapa daerah banyak bermunculan sekolah dan madrasah NU. Bahkan, banyak sekolah yang dikelola LP Ma'arif meraih sertifikasi ISO. Karena itu, selaku ketua PWNU, dirinya sangat mendukung berbagai upaya yang dilakukan LP ma'arif untuk memajukan pendidikan di daerah ini. "Keunggulan kuantitas harus dibarengi keunggulan kualitas," tegasnya. <br /><br />Rakorwil yang dibuka Abu Hafsin tersebut berlangsung selama dua hari. Acara yang dihadiri pengurus Ma'arif cabang se-Jawa Tengah itu membahasa berbagai program kerja. Di antaranya Pekan Olahraga dan Seni Ma&rsquo;arif (Porsema) dan OSNU, legalisasi lembaga pendidikan NU, kurikulum, batik sekolah, dan buku ajar. <strong>(Sholihin Hasan/Mahbib)</strong><br /><br /></p>

Nasional LAINNYA