PDSD: Aceh Siap Untuk Pilpres

<P><EM>*Pers Di-warning tak Provokatif</EM></P> <P>Banda Aceh, <STRONG><EM>NU Online<BR></EM></STRONG>Penguasa Darurat Sipil Daerah (PDSD) Provinsi NAD, Abdullah Puteh, meminta kepada semua pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres/Cawapres) untuk tidak memanfaatkan konflik Aceh dalam meraih suara. PDSD juga menyatakan propinsi ini siap untuk menggelar Pemilu presiden, 5 Juli mendatang. </P><> <P>&nbsp;"Kita sudah minta kepada para Capres, agar dalam berkampanye tidak menyinggung-nyinggung soal situasi konflik di Aceh, apalagi memanfaatkannya untuk penambahan-penambahan suara. Memanfaatkan situasi konflik, akan mengganggu kita," katanya kepada wartawan usai memimpin apel siaga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004, di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Senin kemarin</P> <P>Sebelumnya, dua pasangan Capres/Cawapres dan seorang Cawapres telah melaksanakan kampanye di Provinsi NAD. Mereka adalah, Hasyim Muzadi, Cawapres dari PDI-P, Amien Rais-Siswono Yudho Husodo, Capres/Cawapres dari PAN, dan Susilo Bambang Yudhoyono- Yusuf Kalla, Capres/Cawapres dari Partai Demokrat. </P> <P>Dalam kegiatan kampanye di Aceh, saat berdialog dengan elemen masyarakat, dalam kampanye terbuka, maupun ketika diwawancarai wartawan, para Capres dan Cawapres itu berjanji akan menyelesaikan konflik Aceh secara damai, bermartabat, dalam bingkai NKRI. Sampai saat ini, tinggal pasangan Wiranto-Shalahuddin Wahid dan Hamzah Haz-Agum Gumelar yang belum melaksanakan kampanye di Provinsi NAD.</P> <P>Selain masalah kampanye Capres/Cawapres, Puteh menyatakan bahwa, saat ini Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) siap melaksanakan dan menyukseskan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang akan digelar secara serentak di seluruh Indonesia pada 5 Juli 2004. "Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah disiapkan, sebagaimana TPS pada Pemilu Legislatif, tapi kelihatannya beberapa desa ada perubahan karena bertambahnya jumlah pemilih tambahan. Tapi dalam sistem pengamanan, rayonisasi tetap sama tidak diubah," katanya.</P> <P>Dia menyebutkan bahwa perubahan TPS pada Pilpres itu terjadi karena adanya penambahan sebesar 70.000 pemilih dari jumlah pemilih pada Pemilu legislatif 5 April lalu. Ditanya apakah ada penambahan kekuatan aparat keamanan untuk mengamankan jalannya Pilpres di NAD, Abdullah Puteh yang juga Gubernur Provinsi NAD, menjelaskan belum ada. "Penambahan pasukan kalau memang di lapangan terjadi suasana yang lebih buruk, tetapi saya yakin Insya Allah tidak akan terjadi itu," katanya. </P> <P>Puteh juga menyatakan keyakinannya bahwa tidak akan terjadi gangguan keamanan pada Pilpres 5 Juli. "Sampai detik ini situasi keamanan sudah kembali pulih seperti sediakala, jadi tidak ada gangguan-gangguan yang berarti, kecuali pada saat-saat pertama (darurat sipil). Anda lihat pada beberapa tempat, GAM sedang mencoba untuk menambah eskalasinya untuk meneror masyarakat. Tapi saya senang pasukan TNI/Polri sudah menyiapkan pasukan dan telah mampu mengamankan, termasuk juga runtuhnya tower listrik itu sudah dipersiapkan, mudah-mudahan dalam sebulan ini selesai," katanya.</P> <P><STRONG>Warning Wartawan</STRONG></P> <P>Sementara dalam amanatnya saat menjadi inspektur upacara pada Apel Siaga Pilpres 2004, Gubernur Abdullah Puteh, selaku PDSD NAD meminta wartawan untuk menggunakan kemampuan profesionalnya membantu PDSD guna mensosialisasikan segenap kebijakan dan maklumat PDSD. "Kami minta kalangan pers menghindari kecenderungan provokatif dalam kebijakan pemberitaan maupun editorialnya, apalagi kalau sampai memperkeruh suasana yang dapat berimbas pada peningkatan eskalasi konflik dan disharmoni," katanya. </P> <P>Permintaan PDSD kepada insan pers itu tercantum dalam butir terakhir dari sepuluh permintaan dan harapannya kepada para jajaran staf PDSD, masyarakat, dan kepada kelompok GAM yang ingin memisahkan diri dari NKRI, agar segera kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.&nbsp; Apel siaga pertama masa diberlakukan darurat sipil di lapangan terbuka Blang Padang kemarin, diikuti ribuan aparatur pemerintahan sipil, TNI/Polri, petugas perlindungan masyarakat serta para pelajar, mahasiswa, dan OKP/Ormas yang ada di Banda Aceh. Hadir antara lain Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Endang Suwarya, Kapolda Irjen Polisi Bahrumsyah Kasman dan Wakajati NAD, Teuku Zakaria SH. </P> <P>Apel berlangsung sekitar satu jam mulai pukul 09.00 WIB sampai 10.00 WIB . PDSD berseragam Linmas (Perlindungan Masyarakat), lengkap dengan tongkat kom

Nasional LAINNYA