Peduli Korban Gempa, LPBINU Lumajang Bangun 18 Unit Huntara

Salah satu huntara yang dibangun LPBINU Lumajang. (foto: NU Online/Aryudi)
<p>Lumajang. <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Lumajang Jawa Timur tak pernah lelah untuk membantu meringankan beban korban gempa yang mengguncang bumi Lumajang April lalu.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Setelah membantu membersihkan reruntuhan rumah yang rusak dan membagikan paket sembako untuk korban gempa, kini membangun hunian sementara (huntara) bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat digoyang gempa.</p> <p><br /> Sejak medio April 2021, PC LPBINU Lumajang telah berhasil membangun huntara sebanyak 18 unit. Huntara-huntara itu tersebar di beberapa desa di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang. Huntara yang ke-18, dibangun di Dusun Besukcukis, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojowo, Kamis (20/5).&nbsp;</p> <p><br /> &ldquo;<em>Alhamdulillah</em>, kami baru saja menyelesaikan huntara yang ke-18, dan masih akan kami teruskan untuk huntara yang lain,&rdquo; ujar Ketua PC LPBINU Lumajang, M Ridwan di sela-sela memantau pembangunan huntara milik Pak Sarwan.</p> <p><br /> Ridwan menambahkan, pembangunan huntara terdiri dari dua tipe, yaitu tipe A dan B. Tipe A, konstruksi&nbsp; bangunannya baik dinding maupun atap terbuat dari terpal dengan ketebalan A8. Kerangkanya menggunakan kayu. Huntara jenis ini bisa tahan 1 hingga dua tahun. Dananya sekitar Rp3 juta/unit.</p> <p><br /> Sedangkan untuk huntara tipe B, dindingnya menggunakan harplex, atapnya dengan PVC Gogreen. Untuk kerangkanya menggunakan kayu. Kebutuhan dananya adalah Rp5.896.000/unit. Huntara tipe B ini bisa tahan 4 hingga 5 tahun.</p> <p><br /> &ldquo;Namanya huntara, memang tidak selamanya, tapi bisa ditempati. Nah selama&nbsp; tinggal di huntara, kita berharap pemerintah sudah bisa mengalokasikan dana untuk rumah permanen bagi mereka. Atau kalau ada rezeki mereka bisa membangun rumah secara mandiri,&rdquo; urainya.</p> <p><br /> Dana pembangunan huntara itu berasal dari masyarakat dan lembaga, misalnya LPBINU Kencong, Gresik, Bangil, Probolinggo, Denpasar, dan PW LAZISNU Jawa Timur.</p> <p><br /> Ridwan menyatakan bersyukur karena cukup banyak masyarakat dan lembaga yang tertarik untuk berpartisipasi dalam pembangunan huntara.&nbsp; Ia menargetkan untuk membangun 100 unit huntara guna memenuhi kebutuhan tempat tinggal sementara bagi korban gempa.&nbsp; Ke-100 unit huntara itu dijadwalkan akhir bulan Juli 2021 sudah rampung.</p> <p><br /> &ldquo;Karena itu, partisipasi para dermawan dan semua pihak sangat diharapkan untuk menyelesaikan &lsquo;sisa&rsquo; huntara yang belum terealisasi,&rdquo; pungkasnya.</p> <p><br /> Pewarta: Aryudi A Razaq<br /> Editor: Muhammad Faizin</p>

Nasional LAINNYA